Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Natal: Dari Gentar Jadi Tegar

Pdt Mardison Simanjorang STh M Hum dan Maria Br Simarmata.(IST)

Oleh: Mardison Simanjorang

Kisah Padat Maria Simarmata [Bertarung dengan Leukemia] dan ibunya Br Situmorang, yang merawatnya).

Maria..sini. Kita foto bersama, ucapku ke bocah kecil ini. Namanya Maria br Simarmata. Ibunya boru Situmorang. (Bocah kecil ini tahun depan akan masuk Sekolah Dasar. 7 tahun).

Maria tersenyum malu sambil melangkah menuju ke tempatku berdiri. Aku minta seorang pemuda (ibu Maria juga ikut) memoto kami berdua. Aku memeluknya setelah itu kami foto bersama.

Ketika ia berumur 4 tahun, Maria diketahui mengidap penyakit Leukemia. Saya menjenguk dia di rumah oppungnya dimana mereka tinggal. Bagi keluarganya, ini pukulan yang teramat berat. Hari-hari hidup Maria ada dalam suasana murung dan lemah.

Maria diputuskan untuk menjalani kemoterapi, (anak sekecil itu harus "bertarung" dengan penyakit itu). Entah apa yang berkecamuk dalam hatinya saat itu, mungkin dia belum mengerti akan bahaya penyakinya itu.

Ibu Maria pasrah dan mengikuti saran dokter. Kemo pertama dijalani hingga 17 kali, dengan displin makanan yang sangat ketat. Ibunya Maria sunggih luar biasa, penuh kesabaran dan cinta. Ibu mana atau orang tua mana yang tak teriris hatinya melihat dampak kemoterapi itu pada anak perempuannya yang masih polos itu. (Kemoterapi itupun dilakukan sebanyak 17 kali) .

Setiap kali air matanya jatuh menetes dipipi ketika merawatnya, seketika itu pula ibunya langsung mengusap air matanya agar Maria tidak sampai bertanya: "Kenapa.mama menangis..?

Sepanjang, proses kemo, kondisi Maria "pasang-surut". Namun ibunya Maria tetap dalam kesabaran merawatnya walau perih dirasa. Biaya perobatan tentulah beban yang mengiringi hari-hari hidup ibunya.

Ibunya, adalah seorang yang teguh berharap bahwa putrinya akan sembuh. Dalam doa bersama jelang kemo ditempuh, kepada Maria dan ibunya saya berkata: Yesus adalah Tabib Agung. Doain Maria pak pendeta. Saya menjawab: ya.

Dan setelah lebih kurang tiga tahun, malam ini, Kamis 16 Desember 2021, Maria ikut perayaan natal SM GKPS Bungo. Rambutnya kini telah memanjang. Raut wajah Maria dan ibunya sumringah dalam kegembiraan bersama dengan anak-anak SM lainnya.

Cerita/kisah Natal saya sampaikan sambil saya membagikan hadiah natal. Biarkanlah anak-anak bergemnira dengan berbagai ekspresi yang bebas. Maria ikut liturgi.

Begitu, ibadah selesai saya foto betsama dengan Maria. Dan ibunya sendiri yang menjempret. Semoga Maria makin sehat agar bisa sekolah tahun depan.

Malam ini saya berefleksi dari dua perempuan hebat yang teguh dan berharap kepada kemurahan Tuhan Yesus. Dengan tidak bermaksud mempersamakan mereka dengan Maria "ibu" nya Yesus Maria Simarmata dan ibunya juga tampak dikuatkan oleh KuasaNya: "Dari Gentar jadi Tegar". Selamat Natal Maria...makin sehat ya, begitu juga ibunya. (Penulis Adalah Pendeta GKPS Resort Bungo)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments