Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Siapa Sebetulnya Rudolf V Saragih?

Rudolf V Saragih


Simalungun, BS - Nama lengkapnya adalah Rudolf Valentino Saragih. Belakangan namanya ramai diperbincangkan khalayak di Sumatra Utara. Secara khusus di Kota Pematang Siantar, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Pakpak Bharat, Tanjung Balai, dan daerah lainnya.

Lalu siapa sebetulnya Rudolf?

Dia merupakan sosok pembelajar, pekerja keras dan cerdas, serta dapat dipercaya atau memiliki integritas.

Alasan mengapa Rudolf disebut sebagai sosok pembelajar dan pekerja keras, karena hingga menjelang masa pensiun dari pekerjaan, dia masih terus menimba ilmu.

Kini Rudolf dalam proses akhir studi S3 program doktor bidang hukum ekonomi di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta. 

Rudolf juga banyak mengikuti berbagai pendidikan dan latihan (diklat)/sertifikasi keilmuan dan profesi, baik di dalam maupun luar negeri.

Pendidikan

Rudolf mengecap pendidikan awal di TK Fajar Medan tahun 1973-1974, SD di St. Antonius 1 Medan tahun 1974-1980.

SMP Putra Cahaya Medan tahun 1980-1983, SMA Budi Murni 1 Medan tahun 1983-1986, dan sempat masuk Fakultas Ekonomi Universitas HKBP Nommensen tahun 1986.

Rudolf akhirnya menamatkan kuliahnya dari Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Sumatra Utara (USU) Medan pada tahun 1994.

Mengambil S2 Hukum dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) tahun 2021, dan melanjutkan program Doktor di UKI di mana kini sedang tahap akhir. 

Karier 

Rudolf berkarier secara konsisten di Bank Tabungan Negara (BTN). Diawali dari bawah dengan mengikuti job training pada tahun 1996-1997.

Sesudah itu menjadi Staf Asisten Branch Manager atau Wakil Kepala Cabang di Purwokerto tahun 2005-2007, dan Project Manager Implementasi di Pusat sejak tahun 2008-2012. 

Menjabat sebagai Wakil Kepala Cabang di Kuningan, Jakarta Selatan sejak tahun 2012-2015, Kepala Cabang di Kebon Jeruk, Jakarta pada tahun 2104-2016, dan Kepala Cabang di Tangerang tahun 2016-2017.

Kemudian Kepala Divisi Credit Operation sejak tahun 2017-2019, Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi sejak tahun 2019-2022, dan tahun 2023 memasuki masa pensiun.

Keluarga

Rudolf lahir di Kota Medan pada 10 April 1967. Dia merupakan anak kedua dari empat bersaudara. 

Istri Rudolf adalah seorang dokter, bernama Margaretha MS Sembiring Meliala, dan dikaruniai seorang putri yang cerdas bernama Beatrix Theodor Valentia Saragih.

Beatrix merupakan lulusan Fakultas Teknik Kimia Universitas Indonesia (UI) dan Double Degree dari Monash University Melbourne, Australia, serta kini bekerja di perusahaan asing.  

Ayah Rudolf bernama St Djabudin Saragih Simarmata (alm) berasal dari Haranggaol, Kabupaten Simalungun, dan ibunya bernama Korbina Lidya br Girsang (alm) dari Saribudolok, Kabupaten Simalungun.

Bagi Rudolf, keluarga adalah yang paling berharga. Sesibuk apapun sebagai bankir dan istri seorang dokter, untuk makan malam bersama tidak pernah dilewatkan.

Saat Beatrix melanjutkan kuliah di Monash University, Melbourne, Australia, mengambil jurusan chemical engineering, Rudolf kian aktif melakukan kegiatan sosial.

Rudolf bersama istri dan anak, juga rajin berdoa bersama pada malam hari, termasuk lewat virtual mengingat Beatrix berada di Australia.

Rudolf memiliki pribadi yang peduli pada sesama.

Banyak membantu pembangunan rumah ibadah, membantu sejumlah pendeta melanjutkan pendidikan S2, membantu staf hingga teman dan keluarganya ibadah umroh dan naik haji, hingga membantu anak-anak keluarga kurang mampu melanjutkan pendidikan S1. 

Rudolf yang kini masih aktif sebagai prodiakon di salah satu gereja di Jakarta Barat, punya moto Bekerja dengan Melayani.

"Apa yang diberikan tangan kanan, tidak boleh diketahui tangan kiri dan sebaliknya. Namun ketika berdoa kedua telapak tangan mesti bersatu untuk mengucapkan terima kasih kepada Tuhan, atas rezeki yang diberiNya".

Melayani Masyarakat Luas

Rudolf memiliki rasa sosial yang tinggi, mempunyai sahabat-sahabat dari berbagai suku, agama, dan profesi.

Mengingat hal itu, Rudolf ditugaskan setelah pensiun dari BUMN, untuk memperjuangkan aspirasi serta kepentingan masyarakat luas, terutama yang luput dari perhatian.

Dengan mengedepankan prinsip pelayanan yang tulus dan mengutamakan kepentingan berbagai komunitas dan golongan, menghargai keberagaman atau pluralisme.

Rudolf bukan meminta apalagi mencari, tapi ada amanah yang diamanatkan oleh para panutannya agar lebih memberikan hati dan pikiran bagi pelayanan yang lebih luas untuk masyarakat.

Maka Rudolf menerima amanah tersebut dan bersedia menjadi wakil rakyat dari kampung halamannya dengan mengusung tagline Bekerja dengan Melayani. 

Rudolf telah direstui keluarga dan pimpinan agar bisa berkarya bagi kebaikan dan kesejahteraan masyarakat luas.

"Saya menerima dengan hati yang ikhlas dan tulus atas amanah dengan sepuluh jari di tangan dan kepala menunduk, memohon doa restu, dan dukungan niatan luhur mulia menjadi wakil rakyat mewakili kampung halaman (Sumut 3)," katanya. [BS-Rel/Didik Sumbayak]


Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments