Oleh: Asenk Lee Saragih
Saribudolok, BS-"Menanti kejujuran, harapkan kepastian, hanya itu yang sanggub dambakan. Menanti kejujuran, harapkan kepastian,semoga damai jadi kenyataan'.
Sepanggal bait lagu berjudul "Menanti Kejujuran" karya Band Legendaris Indonesia "GONG 2000", cukup menggambarkan impian 194.163 jiwa masyarakat Kabupaten Simalungun yang memilih Paslon Bupati Simalungun RHS-ZW saat Pilkada Simalungun Desember 2020 lalu.
Tentu tak lekang dari ingatan warga Simalungun, Kartu SiKerja salah satu “Jurus Jitu” saat kampanye Pilkada Simalungun 2020. Tentu masih ingat kan!! yang sempat tenar dan bahkan jadi magnet kampanye yakni Kartu “SiKerja” RHS-ZW. Saat kampanye RHS gencar memperkenalkan kartu “SiKerja” ke tengah masyarakat. Saat itu kata RHS, Kartu SiKerja, Program Pemutus Mata Rantai “Mafia” apa pun di Kabupaten Simalungun juga Kartu SiKerja untuk rakyat tidak mampu.
Ternyata, hingga akan berakhirnya Periode Bupati-Wakil Bupati Simalungun RHS-ZW pada April 2025 mendatang, realisasi kartu SiKerja tak terwujud. Bahkan isu janji program "Kartu Jitu"SiKerja, harus dikubur dengan Program "Marharoan Bolon" yang sudah mendapatkan Rekor Muri itu.
Namun Program "Marharoan Bolon" itu bukanlah solusi untuk membangun Kabupaten Simalungun. Namun itu hanya mengeksploitasi rakyat dengan iming-iming membangun kampung halaman sendiri.
Mengingat Pimilihan Kepala Daerah (Bupati dan Wakil Bupati) Kabupaten Simalungun Periode 12 April 2021- 12 April 2025 resmi dimenangkan St Radiapoh Hasiholan Sinaga SH dan Zonny Waldi (RHS-ZW). Sebanyak 194.163 masyarakat Kabupaten Simalungun yang memilih RHS-ZW Rabu 9 Desember 2020 lalu menanti program unggulan dari Bupati dan Wakil Bupati Simalungun Periode 2021-2025 ini.
Berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat Kabupaten pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Simalungun telah selesai digelar pada Kamis (17/12/2020) sekitar Pukul 03:00 WIB. Dari hasil rekapitulasi tersebut, Pasangan Nomor Urut 1 RHS-ZW yang diusung koalisi Golkar, PKS, Hanura, Berkarya dan Perindo meraih 194.163 suara (42,80 persen).
Kemudian perolehan suara terbanyak kedua adalah paslon Anton Saragih – Ir Rospita Br Sitorus yang diusung PDIP, PPP dan NasDem meraih 127.608 (28,14%). Diposisi ketiga perolehan suara terbanyak adalah paslon Hasim – Tumpak Siregar yang diusung Demokrat dan Gerindra meraih 98.937 (21,80%) suara. Sedangkan diposisi terakhir adalah paslon St Irjen Pol (P) Drs Maruli Wagner Damanik- H Abidinsyah Saragih jalur independen dengan raihan 32.926 ( 7,26%) suara.
Dari jumlah daftar pemilih tetap di Kabupaten Simalungun 636.303 orang hanya yang suara sah sebanyak 453.534 suara, sedangkan 182.669 antara golput dan tidak sah. Begitulah gambaran hasil Pilkada Kabupaten Simalungun Desember 2024 lalu.
Soal program pemegang Kartu Si Kerja, kemudian menurut RHS saat kampanye Desember 2020 lalu, jika mereka (RHS-ZW) diberi kesempatan untuk memimpin Kabupaten Simalungun, program kartu SiKerja akan bermanfaat bagi siapa pun yang memilikinya, akan diberi kemudahan dalam mendapatkan bantuan.
“Kartu SiKerja ini, bukan diperuntukan bagi masyarakat kelas menengah ke atas, atau pada kelompok-kelompok tertentu. Kartu SiKerja ini, benar-benar untuk rakyat yang tidak mampu, yang benar-benar membutuhkan bantuan,” kata Radiapoh Sinaga saat kampanye Desember 2020 lalu.
Namun setelah menjabat Bupati Simalungun, menyebutkan kalau Kartu SiKerja dan SiBersih adalah bagian dari “Gerakan Haroan Bolon Membangun Simalungun” atau disebut implementasi SiBersih dan SiKerja”.
Masyarakat Simalungun yang sempat “tergiur” dengan Kartu SiKerja ini, kini menantikan realisasinya. Apakah Kartu SiKerja jitu saat Pilkada atau bodong saat menjabat?
Baju Haroan Bolon
Jelang suksesi periode kedua RHS di Simalungun, kini muncul "seragam wajib" bagi ASN di wilayah Pemerintahan Kabupaten Simalungun, yakni sebuah baju kaos berkerah yang bertuliskan "Marharoan Bolon Membangun Simalungun". Kerah dan lengan baju kaos itu berwarna kuning yang identik dengan warna Partai Politik yang meraih kursi terbanyak di DPRD Kabupaten Simalungun saat Pemilu 14 Februari 2024 lalu.
Dari informasi yang diperoleh BS dari sumber terpercaya, bahwa baju kaos berkerah kuning bertuliskan "Marharoan Bolon Membangun Simalungun" itu, seluruh pegawai di wilayah Pemerintahan Kabupaten Simalungun "wajib"membeli dengan harga Rp 100.000.
Namun modus penjualan Kaos "Marharoan Bolon Membangun Simalungun" itu hanya untuk kepentingan seseorang dan kelompok menuju suksesi Pilkada Simalungun 27 November 2024. Bahkan pengaruh seorang tenaga ahli Bupati Simalungun berinisial CH, cukup disegani ASN Pemkab Simalungun, sehingga program "Marharoan Bolon Membangun Simalungun" harus jalan dengan menghalalkan segala cara. (Penulis Adalah Pimred Beritasimalungun.com)
0 Comments