Penertiban Pengamen Buta Tak Humanis Di Pamatangsiantar Jadi Sorotan

Foto tangkap layar video viral yang memperlihatkan petugas Satpol PP Kota Pamatangsiantar menggiring paksa seorang pengamen tunanetra di depan Toko Roti Ganda Kota Pamatangsiantar. (Foto : FB Elfrida Sinaga). 

Pamatangsiantar, BS-Kritik pedas kepada Wali Kota Pamatangsiantar Wesly Silalahi muncul setelah beredarnya video viral yang memperlihatkan petugas Satpol PP Kota Pamatangsiantar menggiring paksa seorang pengamen tunanetra. Dalam video tersebut, tongkat milik pengamen itu terlepas dari tangannya. Aksi itu menuai kecaman publik karena dianggap tidak manusiawi dan mencederai hak-hak penyandang disabilitas.

Seorang pegiat sosisl media, Elfrida Sinaga dalam unggahanya berkomentar, beberapa hari yang lalu ada kejadian di depan Toko Roti Ganda Kota Pamatangsiantar. Beritanya viral karena terjadi sebuah kegaduhan antara oknum Sat Pol PP juga oknum kepolisian terhadap seorang pengemis BUTA yang sedang mengamen.

"ENTAH AWALNYA GIMANA YANG TERSOROT NETIZEN ADALAH PAS MOMENT PENGEMIS BUTA INI MENJERIT". Dan dia lagi diseret. Awalnya aku malas ntuk berkomentar. Tapi banyak WA. Messenger bahkan secara langsung ngomong ke aku.Koq kamu ga komentar El.Koq kau ga perduli El. Kasihan lho El.Masa cuma judi Ludo aja yang kau sorot," tulis Elfrida Sinaga.

"Dan akhirnya pagi ini aku harus berkomentar lewat Status FB INI. SEBENARNYA NTUK KALIAN OKNUM SAT POL PP, ketika melakukan tindakan itu, apa udah sesuai SOP atau memang tindakan nya harus seperti itu. Trus SEBENARNYA, banyak lagi kegiatan yang lebih urgent yang HARUS KALIAN TERTIB KAN,"kata Elfrida Sinaga.

Kata Elfrida Sinaga, contoh kecil ya, pedagang yang jualan di trotoar sekitaran Jalan Kartini. Apa itu udah memenuhi aturan, karena menimbulkan kemacetan parah.

"Apa Oknum SAT POL PP tidak melihat atau memang pura" Ga lihat. Terus kemacetan sekitaran Pajak Parluasaan setiap pagi. Jika kita menilik apa sebenarnya TUGAS KALIAN DALAM URUSAN TERTIB DAN MENERTIBKAN, tertibkanlah yang jualan disana biar ga macet,"tegas Elfrida Sinaga.

"DAN SATU LAGI, KALIAN PERLU DI LATIH, BAGAIMANA ETIKA dalam Sebuah Tindakan. Bukan arogan dan sok Premanisme. Kalian digaji untuk membantu supaya tertib bukan untuk menakutnakuti. SEMOGA KALIAN BERBENAH DIRI. SERAGAM YANG KALIAN PAKAI ITU BUKAN NTUK GAGAH GAGAHAN.TAPI BEKERJALAH DENGAN SEPANTASNYA.SEMOGA KOTA SIANTAR SEMAKIN TERTIB DAN AMAN,"pungkas Elfrida Sinaga. (BS-AsenkLee)

0 Komentar

 






 


 


https://linktr.ee/asenkleesaragih