PERDAGANGAN– Polusi
udara dari asap pabrik PT Panja Surya Perdagangan, Kecamatan Bandar,
masih menyengat di hidung warga sekitar. Badan Lingkungan Hidup (BLH)
Kabupaten Simalungun akan meninjau langsung pabrik karet tersebut.
Ridwan Toni (42), warga Jalan Kuala Tanjung, Kelurahan Perdagangan I,
Kecamatan Bandar, ketika ditemui METRO, mengakui bahwa udara di sekitar
permukiman mereka sangat bau dan menyengat di hidung terutama ketika
malam hari, mulai pukul 19.00 WIB.
“Terkadang untuk makan saja kami tak
selera karena harus menahan bau. Kami sudah lelah. Berulangkali keluhan
ini kami sampaikan ke aparat kelurahan tapi tidak direspon,” keluhnya.
Sudah begitu, ia juga memprotes sikap perusahaan yang kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar sangat minim. Begitu kesempatan untuk bekerja sangat tertutup. “Kami yang sehari-hari harus menahan bau, tapi orang lain yang menikmati hasilnya. Rasanya tidak adil seperti ini,” katanya.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH)
Kabupaten Simalungun Raja Sirait, ketika dihubungi METRO, Selasa (17/4),
mengatakan, timnya akan turun langsung meninjau PT Panja Surya di
Perdagangan. “Rencananya kami akan turun langsung meninjau PT Panja
Surya Perdagangan dalam waktu dekat ini,” janji Raja.
Namun diakui Raja, sebelumnya, mereka sempat berkoordinasi dengan Manager PT Panja Surya.
Namun meski manajernya bilang tidak ada
keluhan warga, pihaknya tetap akan turun ke parbik tersebut untuk
mengecek seperti apa pencemaran udara di sekitar pabrik tersebut.
Camat Bandar Budiman Silalahi menambahkan, ia sendiri akan melakukan pemanggilan langsung terhadap manager pelaksana perusahaan tersebut. “Kami akan coba panggil managernya. Kita akan tempuh jalan mediasi,” katanya. (mag 02)(metrosiantar.com)
0 Comments