Jenazah Sanjaya Tondang di rumah duka |
BeritaSimalungun.com, Haranggaol-Keluarga besar Sanjaya Tondang (25) yang tewas ditikam temannya
sendiri, Polman Manurung (27) warga Bandar Saribu Kelurahan Haranggaol,
mendesak agar pelaku dihukum berat.
“Saya berharap dia (tersangka) dihukum seberat-beratnya, dan sesuai
dengan hukum yang berlaku karena apa yang dilakukan pelaku tentunya
harus diberikan ganjaran yang setimpal dengan perbuatannya,” ungkap
Paman korban Japar Tampubolon, di Haranggaol.
Menurut Japar, perbuatan tersangka sangat sadis dan layak dihukum
berat karena kondisi jenazah terdapat luka tangan dan kepala. Menurut
dia, hal itu memberikan luka mendalam bagi keluarga Sanjaya Tondang.
Selain itu, pihak keluarga mengatakan berterima kasih dan apresiasi
yang sebesarnya atas kinerja pihak Kepolisian yang telah berhasil
mengungkap dan menangkap pelaku.
Japar Tampubolon berharap, Kepolisian nantinya dapat memberikan
hukuman maksimal terhadap pelaku pembunuhan Sanjaya Tondang. Sementara,
hari ini korban Sanjaya Tondang akan dikebumikan di Haranggaol.
"Kami
minta pelaku harus dihukum seberatnya, kami sangat kecewa apabila pelaku
dihukum ringan dan diharapkan itu tidak terjadi, karena kami mencari
dan meminta keadilan atas kematian anggota keluarga kami,” tegasnya.
Sebelumnya, diduga akibat perselisihan, Sanjaya Tondang warga Bandar
Saribu, Kelurahan Haranggaol, Kecamatan Haranggaol Horisan tewas di
tikam temannya sendiri Polman Manurung warga Bandar Saribu, Kelurahan
Haranggaol.
Korban tewas dalam perjalanan keklinik Permata Saribudolok
akibat kehilangan banyak darah setelah di kepala dan tangan. Peristiwa
penikaman itu terjadi di Bandar Saribu, Kelurahan Haranggaol, Kecamatan
Haranggaol Horisan, Kabupaten Simalungun sekira pukul 12.00 wib malam Senin (18/7/2016) lalu.(Baca Juga: Sanjaya Tondang Tewas Ditikam Polman Manurung di Haranggaol)
Pantauan Kru Koran ini di rumah duka, pihak keluarga dan masyarakat
tampak silih berganti melayat jenazah korban yang terbaring di ruang
tamu. Sementara, Ibu kandung korban Asminar Betty boru Tampubolon (56)
tampak tak henti-hentinya menangis.(Rodo)
0 Comments