INDEKS BERITA
09:25
Merasa dibohongi dan tidak dihargai aksi JAGA Sumut akan melibatkan masa ribuan orang untuk menuntut kebenaran. Informasi yang didapat dari koordinator aksi jaga sumut nanang herdiansyah lubis akan melibatkan mapala dan mahasiswa sesumatera utara untuk berdemo besar2an minggu depan. (Lee)
Warga Minta Limbah Babi Dihentikan
Written By GKPS JAMBI on Monday, 24 September 2012 | 09:25
Puluhan warga di kawasan Danau Toba yang mengatasnamakan
Advokasi Jaringan Lembaga (Aksi Jaga) Sumatera Utara (Sumut) menuntut PT
Allegrindo segera menghentikan pencemaran limbah babi di Danau Toba-Sumut.
Selama ini perusahaan yang berkantor di Desa Ujung Serdang No 60, Kecamatan Tanjung Morawa, Deliserdang memang menggeluti ternak babi. Sementara lahan peternakannya berada di Simalungun. Warga merasa resah dengan limbah ternak babi yang mengotori Danau Toba.
Selama ini perusahaan yang berkantor di Desa Ujung Serdang No 60, Kecamatan Tanjung Morawa, Deliserdang memang menggeluti ternak babi. Sementara lahan peternakannya berada di Simalungun. Warga merasa resah dengan limbah ternak babi yang mengotori Danau Toba.
“Jadi kami minta PT
Allegrindo segera hentikan limbah hewan ternak babi yang telah mencemari
kawasan Danau Toba.Hargai warga muslim yang berada di sekitar kawasan
Danau Toba, jangan asal membuang limbah babi ke danau,” kata koordinator
aksi, Nanang Ardiansyah Lubis saat melakukan aksi di depann kantor PT
Allegrindo, kemarin.
Sejak beroperasi 1996, perusahaan tersebut membuang limbah ke aliran Danau Toba itu. Selain masalah kerusakan lingkungan,akibat pembuangan limbah padat dan cair juga mengganggu kenyamanan beribadah. Dampak lainnya yakni menggangu kesehatan warga pengguna air Danau Toba. “Kami juga telah meminta kepada Pemprov Sumut, BLH Sumut, Pemkab Simalungun, MUI Sumut untuk menindaklanjutinya,” ujarnya.
Sementara itu, Humas PT Duta Multi Inti Optik Pratama (Grup Domba Mas,Domas), P Saragi mengatakan tidak mengetahui adanya PT Allegrindo di lokasi perusahaannya.Tetapi diakuinya PT Allegrindo satu grup bersama Grup Domas.
“Mereka berkantor ada di Singapura dan di Jakarta. Memang satu grup dengan Domas, tapi tidak ada orang pihak PT Allegrindo punya manajemen di sini,”ujarnya.
Sementara hasil investigasi dilapangan Amilly dan Ferry warga kompleks Cemara Asri ddi jalan Sikas no 23 memang benar berkantor ddijalan Desa Ujung Serdang no 60 Tanjung Morawa dan semua kegiatan PT Allegrindo bermarkas disana, sedangkan trillioner sugiharto berdomisili di grisendra Pantai Indah Kapok Jakarta yang setiap bulan mengunjungi PT AN di Tigarunggu, Simalungun.
Sejak beroperasi 1996, perusahaan tersebut membuang limbah ke aliran Danau Toba itu. Selain masalah kerusakan lingkungan,akibat pembuangan limbah padat dan cair juga mengganggu kenyamanan beribadah. Dampak lainnya yakni menggangu kesehatan warga pengguna air Danau Toba. “Kami juga telah meminta kepada Pemprov Sumut, BLH Sumut, Pemkab Simalungun, MUI Sumut untuk menindaklanjutinya,” ujarnya.
Sementara itu, Humas PT Duta Multi Inti Optik Pratama (Grup Domba Mas,Domas), P Saragi mengatakan tidak mengetahui adanya PT Allegrindo di lokasi perusahaannya.Tetapi diakuinya PT Allegrindo satu grup bersama Grup Domas.
“Mereka berkantor ada di Singapura dan di Jakarta. Memang satu grup dengan Domas, tapi tidak ada orang pihak PT Allegrindo punya manajemen di sini,”ujarnya.
Sementara hasil investigasi dilapangan Amilly dan Ferry warga kompleks Cemara Asri ddi jalan Sikas no 23 memang benar berkantor ddijalan Desa Ujung Serdang no 60 Tanjung Morawa dan semua kegiatan PT Allegrindo bermarkas disana, sedangkan trillioner sugiharto berdomisili di grisendra Pantai Indah Kapok Jakarta yang setiap bulan mengunjungi PT AN di Tigarunggu, Simalungun.
Merasa dibohongi dan tidak dihargai aksi JAGA Sumut akan melibatkan masa ribuan orang untuk menuntut kebenaran. Informasi yang didapat dari koordinator aksi jaga sumut nanang herdiansyah lubis akan melibatkan mapala dan mahasiswa sesumatera utara untuk berdemo besar2an minggu depan. (Lee)
Label:
SUARA AKTIVIS
09:16

Siswa SMK GKPS Dilatih Membangun Rumah Anti Gempa

(FOTO: DHEV FRETES BAKKARA)
PELATIHAN – Siswa-siswi STM GKPS Pematangsiantar Jurusan Bangunan sedang mengikuti pelatihan konstruksi bangunan anti gempa, Jumat (21/9)
PELATIHAN – Siswa-siswi STM GKPS Pematangsiantar Jurusan Bangunan sedang mengikuti pelatihan konstruksi bangunan anti gempa, Jumat (21/9)
SIANTAR – Ratusan siswa
STM Jurusan Bangunan mendapat pendidikan konstruksi bangunan sederhana
anti gempa yang dibawakan Organisasi Jica dari Jepang, dilaksanakan di
Aula SMK GKPS III Pematangsiantar, Jumat (21/9).
Pelaksanaan pelatihan yang dimotori oleh Japan International
Cooperation Agency (JICA) menyampaikan materi-materi kepada siswa
kejuruan, khususnya jurusan bangunan terkait cara serta teknik bangunan
sederhana tahan gempa.
Shirakawa Kazushi, salah seorang pembicara menerangkan, segala materi
konstruksi bangungan tersebut sudah dituangkan dalam bentuk modul yang
dibagikan kepada setiap peserta. Dan dalam setiap bagiannya, para siswa
tersebut akan diajari bagaimana sebenarnya mendirikan bangunan mulai
dari pembuatan pondasi hingga selesai agar kuat dari gempa.
“Setekah nantinya selesai sekolah, harapan kita mereka mengetahui dan
mampu membangun rumah sederhana yang tahan gempa,” kata Shirakawa. Ia
mengatakan, materi pertama yang diterangkan adalah bahan bangunan yang
sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya keberadaan dimensi struktur utama
yang menyangkut fondasi, blok pengikat, kolom, balok keliling, struktru
atap dan dinding. Kemudian siswa juga diberikan pemahaman tetang
hubungan antar elemen struktur serta tata cara pengecoran beton.
Pada pelatihan tersebut, penyelenggara memperlihatkan tampilan video
lewat layar lebar peristiwa gempa dan tsunami yang menghancurkan rumah.
Pemutaran video tersebut dilakukan untuk menerangkan bahwa peristiwa
alam seperti gempa kerap terjadi yang membuat penghuni rumah tidak
merasa nyaman dan selalu was-was. Sehingga dengan berada di dalam gedung
yang konstruksinya sesuai dengan aturan tahan gempa, maka tidak perlu
lagi khawatir akan keadaan itu.
Dalam pelatihan yang berlangsung selama satu hari tersebut, para
siswa juga dilatih secara langsung teknik serta ukuran-ukuran bahan yang
harus dipatuhi. Sehingga dengan pelatihan tersebut siswa diharapkan
sudah mampu membangun rumah tahan gempa.
Penyelenggara juga memberikan materi-materi serta buku panduan
termasuk juga VCD sebagai panduan tata cara membangun rumah tahan gempa.
Dan semuanya itu dibagikan gratis kepada siswa. Ketua Jurusan Bangunan
STM GKPS III Jonni Hamonangan Purba ST menjelaskan, siswa yang ikut
dalam pelatihan tersebut sekitar 250 orang yang terdiri dari SMK GKPS
dan SMKN 2.
Dengan adanya pelatihan tersebut, pihak sekolah mengaku sangat
bersyukur sebab anak didiknya mendapat kesempatan belajar dari ahli
bangunan dari negara Jepang. “Ini adalah kesempatan yang baik sehingga
nantinya setelah tamat, para siswa benar-benar memiliki keahlian dalam
bidang bangunan dan langsung bisa terjun ke lapangan,” sebutnya. (MSC)
Label:
INFRASTRUKTUR
09:15

Jalan Sindarraya-Pematang Raya NYARIS PUTUS

(Foto: Mantrison)
RUSAK: Pangulu Durian Banggal Jan Feri Saragih saat melewati jalan rusak di Nagori Durian Baggal, Kecamatan Raya Kahean, Kamis (20/9).
RUSAK: Pangulu Durian Banggal Jan Feri Saragih saat melewati jalan rusak di Nagori Durian Baggal, Kecamatan Raya Kahean, Kamis (20/9).
RAYAKAHEAN – Sudah
hampir setahun jalan Sindarraya, Kecamatan Raya Kahean menuju Pematang
Raya, tepatnya berada di Nagori Durian Banggal, hampir putus. Hal ini
diperparah karena tingginya curah hujan di Kecamatan Raya Kahean
sehingga pinggir jalan ini menjadi longsor.
Jika tidak ekstra hati-hati, pengendara bias masuk ke dalam jurang
yang berada di sisi jalan dengan kedalaman sekitar 10 meter. Kepada
METRO, Kamis (21/9), Pangulu Nagori Durian Banggal Jan Feri Saragih
mengatakan, mobil sudah sering terperosok di jalan ini, apalagi bila ada
mobil berpapasan. Dia mengatakan, para pengemudi menjadi takut melalui
jalan ini karena rawan kecelakaan.
Beberapa warga Durian Banggal juga mengaku was-was jika melintasi
jalan ini. Apalagi pada malam hari, longsor yang sudah memakan setengah
badan jalan dan kondisi jalan yang gelap akan sangat berbahay bagi
pengendara. “Kami sangat berharap pemerintah memperhatikan kondisi ini
dan segera melakukan perbaikan,” pinta mereka. MSC
Label:
INFRASTRUKTUR
09:14
Sampan Terbalik,Dua Pekerja Keramba Ditelan Danau Toba
HARANGGAOL –
Risdo Siahaan (23), warga Nagori Parsaoran, Kecamatan Panombeian Panei,
Simalungun dan temannya Ido Sidauruk (20), warga Dusun Sipagaga, Nagori
Togudomu Nauli, Kecamatan Dolok Pardamean, yang merupakan dua pekerja
keramba jaring apung milik P Sihaloho, warga Haranggaol hanyut tertelan
Danau Toba di area Haranggaol, Rabu (12/9) sekira pukul 13.00 WIB.
Keduanya hanyut karena sampan yang mereka tumpangi terbalik.
Kepada METRO, K Saragih (46) dan Lisma boru Sitio (34) warga Nagori
Togudomu Nauli, Kecamatan Dolok Pardamean menerangkan, salah seorang
pemuda di kampungnya hanyut di perairan Danau Toba area Haranggaol.
”Tadi ada temannya kerjanya melaporkan bahwa pemuda kampung ini hanyut
dan kami baru saja dari lokasi kejadian. Namun kami masih membutuhkan
tenaga tambahan untuk mencari mereka,” kata mereka.
Kejadian ini bermula ketika korban yang kesehariannya bekerja sebagai
karyawan keramba milik P Haloho diminta untuk mengecek kondisi jaring
apung milik majikannya yang diduga telah bocor. ”Awalnya Ido disuruh
mengecek jaring apung itu. Padahal selama ini dia lihai berenang di
Danau Toba. Namun kami tidak tahu pasti kenapa dia sampai hanyut hanya
karena tergelincir,” katanya.
Saat sampan korban terbalik, seorang teman korban melihat keduanya
hanyut sembari melambaikan tangannya untuk minta tolong. Melihat itu
teman korban langsung berlari menuju pemukiman warga yang tak jauh dari
lokasi keramba itu, lalu puluhan warga langsung berhamburan menolong
korban. Namun naas, tak lama kemudian korban sudah tidak ditemukan lagi.
”Begitu dilihat temannya mereka berdua hanyut dan hanya kelihatan
tangannya saja, temannya ini langsung mengabarkannya ke warga sekitar.
Kemudian mereka mengejarnya. Namun belum sampai (ke tepi danau),
keduanya sudah hilang dan hanyut hingga saat ini,” katanya.
Menurutnya, selama ini kebanyakan warga yang hanyut di lokasi Danau
Toba akan ditemukan setelah tiga hari dan semua yang hanyut ini umumnya
tewas. Sementara diperkirakan kedalaman danau di sekitar keramba ini
mencapai tujuh ratus meter. ”Kedalaman danau sekitar keramba itu
mencapai tujuh ratus meter. Bahkan kami pesimis kalau dia akan selamat,”
ujarnya.
Kapolsek Purba AKP R Manurung ketika dihubungi METRO, Rabu (12/9)
mengaku keduanya korban yang hanyut ini sampai saat ini belum juga
ditemukan. Dia mengatakan, pihaknya sudah mengerahkan kapal patroli
polisi untuk mencari kedua korban. ”Kita sudah kerahkan kapal patroli
untuk mencari keduanya namun hasilnya belum jelas. Namun berdasarkan
keterangan saksi, keduanya memang hanyut di sekitar Haranggaol itu,”
katanya.MSC
Label:
PARAWISATA
14:07
KEMBALI NYA PARADE RAJA RAJA SIMALUNGUN
KEMBALI NYA PARADE RAJA RAJA SIMALUNGUN
Written By GKPS JAMBI on Wednesday, 19 September 2012 | 14:07
KEMBALI NYA PARADE RAJA RAJA SIMALUNGUN
(Bagian dari prosesi Ulang Tahun UPAS ke-11)
Penulis : Sultan Saragih
Pagi hari kira kira pukul sembilan, gerimis diselimuti awan gelap menjadi panorama langit pamatang yang dulu merupakan lokasi istana Harajaon Siattar. Ketujuh pewaris yang mewakili keturunan raja raja marpitu sudah siap menunggu prosesi parade raja raja simalungun yang di awali dengan ziarah Jerat Raja Raja Siantar.
Penulis : Sultan Saragih
Pagi hari kira kira pukul sembilan, gerimis diselimuti awan gelap menjadi panorama langit pamatang yang dulu merupakan lokasi istana Harajaon Siattar. Ketujuh pewaris yang mewakili keturunan raja raja marpitu sudah siap menunggu prosesi parade raja raja simalungun yang di awali dengan ziarah Jerat Raja Raja Siantar.
Ini lah prosesi parade
raja raja marpitu pertama kali diadakan sejak leluhur raja raja
melakukannya pada tahun 1930, tepat pada saat pemberian Anugerah Golden
Star dari Ratu Belanda kepada Tuan Sawadim (pemangku Raja Siantar) di
pamatang, istana raja siantar. Jadi, peristiwa zaman telah menelan dan
menghilangkan salah satu kekuatan tradisi (pemersatu orang simalungun)
selama kurang lebih 82 tahun.
Meski masih menjadi polemik di kalangan intern keluarga keturunan raja raja tentang siapa sesungguhnya pewaris sah serta belum dilakukan patapei sihilap pada masa sekarang (zaman modern), kita bersyukur dan merasa bangga masih ada upaya bersama memperlihatkan kembali asal usul, identitas serta jati diri simalungun sebagai simada talun, pemilik sah Bumi Habonaron.
Meski masih menjadi polemik di kalangan intern keluarga keturunan raja raja tentang siapa sesungguhnya pewaris sah serta belum dilakukan patapei sihilap pada masa sekarang (zaman modern), kita bersyukur dan merasa bangga masih ada upaya bersama memperlihatkan kembali asal usul, identitas serta jati diri simalungun sebagai simada talun, pemilik sah Bumi Habonaron.
Urbanisasi
dan pluralisme menjadi sebuah arus besar yang kelak menyingkirkan
identitas budaya dan kepercayaan diri orang simalungun bila pendukungnya
tidak memulai dari awal awal untuk bergiat meneruskan dan mengembangkan
tradisi.
Sebuah fakta bila hampir 70 % wilayah pamatang (bekas pusat
Harajaon Siantar) dipenuhi dengan artefak etnik Tionghoa (lihat Kawasan
Patung Dewi Kwan Im, Kelenteng SemPo, sekolah dengan warna oriental -
Methodis, Kalam Kudus, kepemilikan kolam renang Detis – Pabrik Es, Ruko –
Hotel). Jika secara wilayah kita telah kalah (baca : kepemilikan),
setidak nya kita harus mampu mengembalikan martabat dan mahkota
simalungun dengan kegiatan budaya.
Di sisi lain, predikat bangsawan keturunan Raja Raja bisa menjadi “hantu feodal” bila tidak memahami pergeseran zaman. Pada fase ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, predikat bangsawan tidak lagi berdasarkan geneologi (asal usul) sebagai keturunan raja, tetapi apresiasi penghormatan atas kerja keras, prestasi, etos kerja, pengabdian serta karya besar untuk sesama.
Di sisi lain, predikat bangsawan keturunan Raja Raja bisa menjadi “hantu feodal” bila tidak memahami pergeseran zaman. Pada fase ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, predikat bangsawan tidak lagi berdasarkan geneologi (asal usul) sebagai keturunan raja, tetapi apresiasi penghormatan atas kerja keras, prestasi, etos kerja, pengabdian serta karya besar untuk sesama.
Salah kaprah, jika orang menginginkan penghormatan dengan mengaku (aku)
sebagai pewaris sah, tapi tidak pernah melakukan kegiatan yang
berorientasi kepada pengembangan dan pelestarian budaya simalungun.
Orang orang menyebutnya “GILA HORMAT”, yang dengan mudah menuduh orang
lain sebagai partuanon palsu, orang pendatang, “anda tidak asli”
simalungun, bahkan menunjukkan sub ordinasi yang harus mengakui diri nya
sebagai raja (superior). Tidak adanya kesepakatan siapa pewaris sah di
antara keluarga keturunan raja juga menjadi sebuah polemik yang tidak
kunjung habisnya.
Raja Simalungun sebagai simbol budaya
Harus kita akui bahwa pewaris raja raja pada saat kini tidak lagi memiliki kekuasaan atas tanah wilayah, struktur orang orang pendukung, bahkan istana sekali pun. Orientasi harus beralih kepada paradigma baru, bahwa orang orang simalungun sangat membutuhkan acuan dan rujukan tentang kebudayaan yang sebagian dapat dijawab dengan adanya pilar raja raja.
Raja Simalungun sebagai simbol budaya
Harus kita akui bahwa pewaris raja raja pada saat kini tidak lagi memiliki kekuasaan atas tanah wilayah, struktur orang orang pendukung, bahkan istana sekali pun. Orientasi harus beralih kepada paradigma baru, bahwa orang orang simalungun sangat membutuhkan acuan dan rujukan tentang kebudayaan yang sebagian dapat dijawab dengan adanya pilar raja raja.
Bagaimana orang simalungun melanjutkan tradisi sehingga tidak
terlepas pada masa lalu nya, bagaimana melakukan ritual sebagai sebuah
kesadaran berasal dari leluhur bersama, pencarian silsilah serta
sejarah leluhur, pencapaian filosofi hidup hingga ide ide budaya yang
menarik seperti seni uhir, pahat batu, tor tor, hiou, gonrang, dihar
dst.
Pewaris raja raja harus dapat menjawab semua pertanyaan generasi
berikutnya yang telah jauh dari AKAR, paling tidak melakukan manajemen
informasi sesuai karakteristik wilayah masing masing (Harajaon Tanoh
Djawa, Harajaon Siattar, Harajaon Panei, Harajaon Raya, Harajaon Purba,
Harajaon Dolok Silou, Harajaon Silimakuta). “Pekerjaan Rumah” ini lah
yang penulis duga belum dirumuskan kembali oleh Forum Komunikasi
Keturunan Raja Raja Marpitu yang baru saja melakukan konsolidasi dan
studi banding budaya di Bali awal Agustus lalu.
Bagaimana keturunan raja raja menghadapi tantangan zaman serta beradaptasi dengan kemajuan teknologi ? Bila tidak giat bekerja, berupaya canggih dan melakukan banyak perubahan, kelak akan mendapat sebuah “CAP” hanya sebuah kelompok yang mempertahankan status kehormatan (kerajaan).
Siang hari, usai parade, setelah para panitia dan keturunan raja raja menyelesaikan makan siang bersama, hujan tiba tiba berhenti. Langit yang tadi gelap kini menjadi sangat cerah. Awan gelap bergeser menuju seribudolog, sebuah bagian wilayah dari Harajaon Silimakuta.
Bagaimana keturunan raja raja menghadapi tantangan zaman serta beradaptasi dengan kemajuan teknologi ? Bila tidak giat bekerja, berupaya canggih dan melakukan banyak perubahan, kelak akan mendapat sebuah “CAP” hanya sebuah kelompok yang mempertahankan status kehormatan (kerajaan).
Siang hari, usai parade, setelah para panitia dan keturunan raja raja menyelesaikan makan siang bersama, hujan tiba tiba berhenti. Langit yang tadi gelap kini menjadi sangat cerah. Awan gelap bergeser menuju seribudolog, sebuah bagian wilayah dari Harajaon Silimakuta.
Seakan
leluhur baru saja memberi pengertian dan menjawab, marilah orang orang
simalungun serta keturunan raja raja bersatu, Toruh Maruhur, kembali
giat bekerja dengan paradigma baru. Bangsa yang besar adalah bangsa yang
bersama sama memikul tanggung jawab tantangan zaman.
Pada tanah yang sama kita tegak berdiri, simalungun....
SELAMAT ULANG TAHUN UPAS ke-11 (Upaya Penyelamatan Aset Simalungun), congratulation.... atas inisiatif momentum.
Keterangan foto atas :
Bapa Tanjargaim Purba Tambak dan isteri (pewaris Harajaon Dolog Silou), Bapa Alex Girsang - Santra Girsang (mewakili pewaris Harajaon Silimakuta)
Foto Tengah :
Parade Raja-raja Simalungun pada Harungguan Bolon di Pamatang Siantar, 1930. Dari kiri ke kanan: Raja Tanoh Jawa - Sang Majadi (morga Sinaga), Partuanon Silou Kahean - Tuan Gaib (morga Purba), Raja Raya - Tuan Gomok (morga Saragih Garingging), Raja Siantar - Tuan Sawadim (morga Damanik), Raja Panei - Tuan Bosar Sumalam (morga Purba Dasuha) , Raja Dolog Silou - Tuan Ragaim (morga Purba Tambak ) , Raja Purba - Tuan Mogang (morga Purba Pak Pak ), Partuanon Bandar - Tuan Desta Bulan (morga Damanik) dan Raja Silimakuta - Tuan Padiraja (morga Girsang)
Foto Bawah :
Bapa Paner Damanik (Ketua IHUTAN BOLON DAMANIK) dan Bapa Jintaraman Damanik (adik Mr. Djariaman Damanik - Harajaon Sidamanik) serta barisan keturunan raja raja
Pada tanah yang sama kita tegak berdiri, simalungun....
SELAMAT ULANG TAHUN UPAS ke-11 (Upaya Penyelamatan Aset Simalungun), congratulation.... atas inisiatif momentum.
Keterangan foto atas :
Bapa Tanjargaim Purba Tambak dan isteri (pewaris Harajaon Dolog Silou), Bapa Alex Girsang - Santra Girsang (mewakili pewaris Harajaon Silimakuta)
Foto Tengah :
Parade Raja-raja Simalungun pada Harungguan Bolon di Pamatang Siantar, 1930. Dari kiri ke kanan: Raja Tanoh Jawa - Sang Majadi (morga Sinaga), Partuanon Silou Kahean - Tuan Gaib (morga Purba), Raja Raya - Tuan Gomok (morga Saragih Garingging), Raja Siantar - Tuan Sawadim (morga Damanik), Raja Panei - Tuan Bosar Sumalam (morga Purba Dasuha) , Raja Dolog Silou - Tuan Ragaim (morga Purba Tambak ) , Raja Purba - Tuan Mogang (morga Purba Pak Pak ), Partuanon Bandar - Tuan Desta Bulan (morga Damanik) dan Raja Silimakuta - Tuan Padiraja (morga Girsang)
Foto Bawah :
Bapa Paner Damanik (Ketua IHUTAN BOLON DAMANIK) dan Bapa Jintaraman Damanik (adik Mr. Djariaman Damanik - Harajaon Sidamanik) serta barisan keturunan raja raja
Label:
RAGAM BUDAYA
13:55
Risma Roharta Damanik Bimbing Perjalanan Komunitasjejak Simalungun
Terima kasih untuk kebersamaan bunda Risma Roharta Damanik yang membimbing perjalanan komunitas untuk saat kini dan mendatang, baik ide dan perencanaan program, ikatan batin dan semangat bunda akan selalu bersama kami dalam memajukan simalungun. Tetap sehat dan moga perjalanan lancar menuju jakarta....we love U...horas...horas..horas..
Label:
SENIMAN
13:24
Mari kita tampilkan identitas dan jati diri orang simalungun melalui seni ornamen simalungun (uhir) di setiap instansi, BUMN, Swasta hingga kantor kantor pemerintah.....sehingga wajah siantar adalah wajah simalungun...
Foto : Gerbang ke...
Tiang - Pinar Sihilap Bajaronggi
Mari kita tampilkan identitas dan jati diri orang simalungun melalui seni ornamen simalungun (uhir) di setiap instansi, BUMN, Swasta hingga kantor kantor pemerintah.....sehingga wajah siantar adalah wajah simalungun...
Foto : Gerbang ke...
luar di Kantor Perbendaharaan Kas Negara Jl. Kartini P. Siantar....text motto gebang : Sapangambei Manoktok Hitei
Atas - Pinar Sulepat = garis-garis siku saling berkaitan dikombinasi dengan hiasan bunga - memiliki arti motif manusia saling berpegangan tangan yang melambangkan "HASADAON NI JOLMA" - PERSATUAN ANTARA SESAMA MANUSIA - Sebuah sendi kehidupan orang simalungun untuk mencapai kemajuan...
Tiang - Pinar Sihilap Bajaronggi menggambarkan keadaan masarakat yg selalu rindu akan sanak saudarnaya yg tinggal saling berjauhan . Sumber FB KomunitasjejakSimalungun
Atas - Pinar Sulepat = garis-garis siku saling berkaitan dikombinasi dengan hiasan bunga - memiliki arti motif manusia saling berpegangan tangan yang melambangkan "HASADAON NI JOLMA" - PERSATUAN ANTARA SESAMA MANUSIA - Sebuah sendi kehidupan orang simalungun untuk mencapai kemajuan...
Tiang - Pinar Sihilap Bajaronggi menggambarkan keadaan masarakat yg selalu rindu akan sanak saudarnaya yg tinggal saling berjauhan . Sumber FB KomunitasjejakSimalungun
Label:
RAGAM BUDAYA
13:21
Penebangan Pohon di Kantor Walikota Siantar
Budaya pemerintah ya..ya..ya....promo tidak
sesuai dengan perbuatan - Foto di ambil sabtu lalu (15/9), Plank iklan
Green City di segitiga dekat gereja HKBP jl. SKI (500 m dari Kantor
Walikota Pematang Siantar) - sementara penebangan pohon trembesi yang
usia nya sudah ratusan tahun di seberang depan halaman kantor Walikota
Siantar. Foto FB
Komunitasjejak Simaloengoen
Label:
PEMERINTAHAN
15:22
Pdt WTP Simarmata MA Terpilih Jadi Ephorus Dan Pdt Mori Sihombing MTh Jadi Sekjen HKBP Periode 2012-2016
Written By GKPS JAMBI on Friday, 14 September 2012 | 15:22
![]() |
Acara Kebaktian Pembukaan Sinode Godang HKBP 2012, Senin 10 Sept 2012.Foto Poltak Hutagaol |
![]() |
Koor Ama HKBP Tebet sedang mempersiapkan diri untuk Koor diacara PEmbukaan Sinode HKBP |
![]() |
Registrasi Peserta Sinoda Godang HKBP di Pearaja Tarutung. |
![]() |
Pdt Wilien Tumpal Pandapotan (WTP) Simarmata MA |
Pdt Mori Sihombing MTh Terpilih Jadi Sekjen HKBP
Dalam Tiga Kali Putaran Pemilihan
Pdt Wilien Tumpal Pandapotan (WTP) Simarmata MA terpilih
sebagai Ephorus (Pimpinan Tertinggi) Huria Kristen Batak Protestan (HKBP)
periode 2012-2016 dalam Sinode Godang (SG) atau Sidang Raya HKBP hari ke empat di
Seminarium Sipoholon Taput, Sumatera Utara, Kamis (13/9/12). Pdt WTP Simarmata
menggantikan Ephorus HKBP Pdt Dr Bonar Napitupulu yang sudah menjabat dua
periode. Pelaksanaan SG HKBP digelar sejak tanggal 10-16 September 2012.
Pdt WTP Simarmata menang dalam satu putaran pemilihan
dengan perolehan suara 697 dari total suara 1350 yang sah dari jumlah 1359
pemilih. Urutan kedua diraih Pdt Dr Binsar Nainggolan dengan perolehan 394
suara, Pdt Ramlan Hutahaean 175 suara, Pdt Nelson Siregar 58 suara dan Pdt
David Farel Sibuea dengan perolehan 25 suara.
Pdt WTP Simarmata merupakan mantan Sekjen HKBP dan
mantan Ketua Persekutuan Gereja Indonesia, saat ini sebagai ketua rapat pendeta
HKBP.
Sedangkan Ramlan Hutahaean merupakan Sekjend HKBP,
Pdt Binsar Nainggolan juga merupakan Kepala Departemen Marturia HKBP, Pdt Nelson
Siregar adalah Kepala Diakonia HKBP, serta Pdt David Sibuea merupakan praeses HKBP
Distrik XXV Jambi. Demikian informasi yang didapat BATAKPOS dari salah seorang
peserta SG HKBP asal Jambi, Pdt Bertnad Nainggolan MTh, Kamis (13/9/12).
Sementara Pdt Mori Sihombing MTh terpilih jadi Sekjen
HKBP dalam tiga kali putaran pemilihan. Putaran pertama Pdt Mori Sihombing MTh
peroleh 386 suara, Pdt Ramlan Hutahaean, MTh
347 suara, Pdt Dr Darwin Lumban Tobing 308 suara, Pdt Manarias Sinaga,
MTh 181 suara, Pdt Dr Apeliften Sihombing 71 suara dan urutan ke enam Pdt Sabar TP
Siahaan, MBA dengan perolehan 44 suara, total suara sah 1337.
Kemudian putaran kedua muncul tiga nama teratas yakni
Pdt Mori Sihombing MTh dengan 568 suara, kedua Pdt Ramlan Hutahaean, MTh 322
suara dan urutan ke tiga Pdt Dr Darwin Lumban Tobing dengan perolehan 317
suara, total suara 1220 sisanya abstain.
Pemilihan Sekjen HKBP Periode 2012-2016 berlangsung alot
hingga tiga putaran. Putaran ke tiga bahkan berlangsung hingga pukul 04.30 WIB,
Jumat, (14/9/12). Pdt Mori Sihombing MTh
mendapat 546 suara dan Pdt Ramlan Hutahaean, MTh
memperoleh 346 suara dan abstain 2 suara dari total suara 894 pemilih. Pdt Mori
Sihombing MTh sebelumnya menjabat Praeses HKBP Distrik VIII Jawa-Kalimantan.
Sementara pemilihan KADEP KOINONIA HKBP muncul nama
1. Pdt Daniel Harahap, MTh, 2. Pdt David Sibuea, MTh, 3. Pdt Efendy Purba, MM,
4. Pdt Dr Martongo Sitinjak, 5. Pdt Maulinus Siregar, MTh, 6. Pdt Nelson
Siregar, STh, 7. Pdt Dr Viktor Tinambunan dan 8. Pdt Welman Tampubolon, STh.
Hingga berita ini diturunkan belum ada pemenang dari pemilihan tersebut.
Sementara Pdt WTP Simarmata sebelum pemilihan kepada
media mengatakan, kriteria Ephorus yang dibutuhkan HKBP saat ini adalah sosok
seseorang benar-benar bisa mendengar jeritan jemaat dan memperjuangkan
kebebasan beribadah. “Ephorus harus menjadi pelayan jangan dilayani,” tegasnya.
Adapun 27 distrik HKBP yang telah melaksanakan sinode
distrik yakni, Distrik I Tabagsel-Sumbar, Distrik II Silindung, Distrik III
Humbang, Distrik IV Toba, Distrik V Sumatera Timur, Distrik VI Dairi, Distrik
VII Samosir, Distrik VIII Jawa-Kalimantan, Distrik IX Sibolga Tapteng, Nias,
Distrik X Medan-Aceh, Distrik XI Toba Hasundutan, Distrik XII Tanah Alas.
Kemudian Distrik XIII Asahan Labuhan Batu, Distrik
XIV Tebingtinggi Deli, Distrik XV Sumatera bagian Selatan, Distrik XVI Humbang Habinsaran,
Distrik XVII Indonesia Bagian Timur, Distrik XVIII Jabartengdiy, Distrik XIX
Jakarta 2, Distrik XX Kepulauan Riau, Distrik XXI Jakarta 3, Distrik XXII Riau,
Distrik XXIII Langkat, Distrik XXIV Tanah Jawa, Distrik XXV Jambi, Distrik XXVI
Labuhan Batu, Distrik XXVII Kaltimsel. (rosenman manihuruk)
Perolehan Suara Pemilihan Ephorus HKBP Periode 2012-2016
1. Pdt WTP Simarmata: 697
2. Pdt Dr Binsar Nainggolan: 394
3. Pdt Ramlan Hutahaean: 175
4. Pdt Nelson Siregar: 58
5. Pdt David Sibuea: 25
Total Suara: 1350 (Sumber SMS Dari Pdt B Nainggolan MTh)
==================
Label:
RAGAM BUDAYA
11:59
ONDOZ TRIO, Menetaskan Lagu Simalungun Dari “Parisvanjava”
Written By GKPS JAMBI on Tuesday, 11 September 2012 | 11:59
![]() |
St Fujidearman Saragih Manihuruk. Foto Dok FB Fujidearman Manihuruk |
Foto-foto "ONDOZ TRIO" saat shooting videoklip di salah satu Obyek Wisata di Bandung Jawa Barat. Foto-foto dari FB Fujidearman Manihuruk.
ALBUM ONDOZ TRIO BEREDAR NOPEMBER 2012
Bandung-Mengabadikan dan mencintai budaya, adat seni dan lagu Simalungun, ternyata bukan hanya di Talun Simalungun semata. Menciptakan tembang Simalungun yang bisa untuk dinikmati masyarakat Simalungun secara luas, ternyata muncul juga dari Kota Faris Vanjava (Kota Bandung-Jawa Barat).
Ditahun 1986 silam, kita masih ingat gebrakan Trio Mora (Eddy Haloho, Yan Hotman Sipayung dan Edis Purba) menelorkan album Trio Simalungun dalam bentuk kaset pita. Penjualan kaset Trio Mora kala itu cukup memuaskan. Bahkan lagu-lagu dalam album itu hingga kini masih merakyat di kalangan orang Simalungun.
Sepuluh tembang pada album itu yakni Domma Tading Ilobei, Ise Do Ham, Ulang Mintor Holsohan, Margalah, Mulak Do Ahu, O..Simalungun, Sapata, Surat Namardemban, Tonah Ni Bapa dan Tanoh Simalungun.
Lagu tersebut sebagian besar merupakan hasil lomba cipta lagu Simalungun oleh Himpunan Mahasiswa Pemuda Simalungun (HIMAPSI) yang dibeli oleh Monang Saragih SH.Sementara personil Trio Mora, seperti Eddy Haloho kini menetap di Haranggaol sebagai pengusaha keramba, Yan Hotman Sipayung kini
menetap di Bandung dan Edis Purba sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu.
Gebrakan Trio Mora kala itu, hanya menelorkan satu almbum kaset pita. Kelangsungan Trio Mora yang diproduseri Monang Saragih SH (Pemilik Radio Mora Jabar 88,5 FM dan Radio Mora Sumut 91,30 FM) itu kini meninggalkan kenangan manis.
Di tahun 2012 ini, muncul kembali pecinta lagu Simalungun dari Kota Bandung. Mereka adalah "ONDOZ TRIO" POP SIMALUNGUN yang dimotori oleh St Fuji Dearman Manihuruk asal Hutaimbaru, Jenny Girsang asal Raya Huluan dan Horaspian Purba asal Dolog Masihol.
Ondoz Trio sudah melakukan rekaman di Jakarta yang piรฑata musiknya oleh Dorman Manik (Suami dari Rani br Simbolon, putri (Alm) Charles Simbolon). Almbum Pop Simalungun “Ondoz Trio” rekaman dalam bentuk VCD sesuai selera pasar.
Menurut St Fuji Dearman Manihuruk, ide munculnya “Ondoz Trio” bermula dari kerinduan ke kampong halaman Simalungun. “Maka saya mencoba mencari orang-orang Simalungun yang ada di rantau Kota Bandung, khususnya di ruang lingkup GKPS Bandung. Sehingga terbentuk 1 group (Fuji Dearman-Jenny Girsang-Horaspian Purba),”ujar putra ketiga dari pasangan St Berlin Manihuruk dengan Anta br Damanik ini.
Mereka memulai eksistensi sebagai “mandoding” lewat lagu-lagu Rohani Simalungun di gereja-gereja. Seiring perjalanan waktu, banyak orang-orang Simalungun memberikan masukan dan dorongan dan cocok
untuk bentuk satu trio Simalungun.
“Group on lang adong bedanani pakon Trio2 na lain. Itu kata orang orang Simalungun di Jawa Barat. Maka terciptalah nama “ONDOZ TRIO” yang artinya, setiap personil bisa main lagu 1,2,3, alias dos. Age i tukar isepe mar suara 1,2,3,”kata Fuji Dearman, alumni SMEA Siantar ini.
Menurut Fuji, akhiran “Z” pada kata ONDOZ, artinya sampe perjuangan terakhir dan sekuat tenaga harus jadi mengadakan Album Pop Simalungun. “Hingga sekarang ini, TRIO Tapanuli begitu menjamur, kenapa Simalungu tidak bisa,”Tanya Fuji yang menginjakkan kaki ke Bandung sejak tahun 1991 silam.
“Inilah motivasi bagi saya. Kurang lebih 5 tahun saya berjuang terus, sampe ganti-ganti personil. ONDOZ TRIO di motori saya sendiri dengan modal semangat dan kecintaan terhadap seni, buaday, adat Simalungun,”kata St. Fuji Dearman Manihuruk.
Lagu ONDOZ TRIO dalam album perdana ini diantaranya, "LANG BORU SIMALUNGUN" Cipt. Fuji D Manihuruk,"SIRANG MA HAPE" Cipt. Horaspian Purba, "ANJU HELAKKIN" Cipt. Fuji D Manihuruk.
Pembuatan videoklip sudah dilakukan medio bulan Juli-Agustus 2012 di obyek wisata di Bandung, Jawa Barat. Album Pop Simalungun ini beredar Nopember 2012 mendatang. Tunggu saja kedatang album Artis Simalungun dari kota kembang, Bandung ini.
Disebutkan, “Ondoz Trio” juga akan melahirkan almbum Pop Rohani Simalungun. Kini penggarapan lagu-lagu sudah dalam proses. Album Perdana Pop Simalungun “Ondoz Trio” akan beredar dalam waktu dekat ini. Semoga Sukses. (Asenk Lee Saragih).
Ditahun 1986 silam, kita masih ingat gebrakan Trio Mora (Eddy Haloho, Yan Hotman Sipayung dan Edis Purba) menelorkan album Trio Simalungun dalam bentuk kaset pita. Penjualan kaset Trio Mora kala itu cukup memuaskan. Bahkan lagu-lagu dalam album itu hingga kini masih merakyat di kalangan orang Simalungun.
Sepuluh tembang pada album itu yakni Domma Tading Ilobei, Ise Do Ham, Ulang Mintor Holsohan, Margalah, Mulak Do Ahu, O..Simalungun, Sapata, Surat Namardemban, Tonah Ni Bapa dan Tanoh Simalungun.
Lagu tersebut sebagian besar merupakan hasil lomba cipta lagu Simalungun oleh Himpunan Mahasiswa Pemuda Simalungun (HIMAPSI) yang dibeli oleh Monang Saragih SH.Sementara personil Trio Mora, seperti Eddy Haloho kini menetap di Haranggaol sebagai pengusaha keramba, Yan Hotman Sipayung kini
menetap di Bandung dan Edis Purba sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu.
Gebrakan Trio Mora kala itu, hanya menelorkan satu almbum kaset pita. Kelangsungan Trio Mora yang diproduseri Monang Saragih SH (Pemilik Radio Mora Jabar 88,5 FM dan Radio Mora Sumut 91,30 FM) itu kini meninggalkan kenangan manis.
Di tahun 2012 ini, muncul kembali pecinta lagu Simalungun dari Kota Bandung. Mereka adalah "ONDOZ TRIO" POP SIMALUNGUN yang dimotori oleh St Fuji Dearman Manihuruk asal Hutaimbaru, Jenny Girsang asal Raya Huluan dan Horaspian Purba asal Dolog Masihol.
Ondoz Trio sudah melakukan rekaman di Jakarta yang piรฑata musiknya oleh Dorman Manik (Suami dari Rani br Simbolon, putri (Alm) Charles Simbolon). Almbum Pop Simalungun “Ondoz Trio” rekaman dalam bentuk VCD sesuai selera pasar.
Menurut St Fuji Dearman Manihuruk, ide munculnya “Ondoz Trio” bermula dari kerinduan ke kampong halaman Simalungun. “Maka saya mencoba mencari orang-orang Simalungun yang ada di rantau Kota Bandung, khususnya di ruang lingkup GKPS Bandung. Sehingga terbentuk 1 group (Fuji Dearman-Jenny Girsang-Horaspian Purba),”ujar putra ketiga dari pasangan St Berlin Manihuruk dengan Anta br Damanik ini.
Mereka memulai eksistensi sebagai “mandoding” lewat lagu-lagu Rohani Simalungun di gereja-gereja. Seiring perjalanan waktu, banyak orang-orang Simalungun memberikan masukan dan dorongan dan cocok
untuk bentuk satu trio Simalungun.
“Group on lang adong bedanani pakon Trio2 na lain. Itu kata orang orang Simalungun di Jawa Barat. Maka terciptalah nama “ONDOZ TRIO” yang artinya, setiap personil bisa main lagu 1,2,3, alias dos. Age i tukar isepe mar suara 1,2,3,”kata Fuji Dearman, alumni SMEA Siantar ini.
Menurut Fuji, akhiran “Z” pada kata ONDOZ, artinya sampe perjuangan terakhir dan sekuat tenaga harus jadi mengadakan Album Pop Simalungun. “Hingga sekarang ini, TRIO Tapanuli begitu menjamur, kenapa Simalungu tidak bisa,”Tanya Fuji yang menginjakkan kaki ke Bandung sejak tahun 1991 silam.
“Inilah motivasi bagi saya. Kurang lebih 5 tahun saya berjuang terus, sampe ganti-ganti personil. ONDOZ TRIO di motori saya sendiri dengan modal semangat dan kecintaan terhadap seni, buaday, adat Simalungun,”kata St. Fuji Dearman Manihuruk.
Lagu ONDOZ TRIO dalam album perdana ini diantaranya, "LANG BORU SIMALUNGUN" Cipt. Fuji D Manihuruk,"SIRANG MA HAPE" Cipt. Horaspian Purba, "ANJU HELAKKIN" Cipt. Fuji D Manihuruk.
Pembuatan videoklip sudah dilakukan medio bulan Juli-Agustus 2012 di obyek wisata di Bandung, Jawa Barat. Album Pop Simalungun ini beredar Nopember 2012 mendatang. Tunggu saja kedatang album Artis Simalungun dari kota kembang, Bandung ini.
Disebutkan, “Ondoz Trio” juga akan melahirkan almbum Pop Rohani Simalungun. Kini penggarapan lagu-lagu sudah dalam proses. Album Perdana Pop Simalungun “Ondoz Trio” akan beredar dalam waktu dekat ini. Semoga Sukses. (Asenk Lee Saragih).
Label:
RAGAM BUDAYA
21:22
Akar Muasal PT.Allegrindo Nusantara Timbulkan Masalah Lingkungan
Written By GKPS JAMBI on Thursday, 6 September 2012 | 21:22
Ternak Babi. Foto Rosenman Manihuruk (Asenk Lee Saragih) |
Catatan : Rosenman Manihuruk
“Salam kenal bang Saragih Manihuruk, saya Aldi (nama
disamarkan) domisili di Medan, saya mantan General Manager PT.Allegrindo
Nusantara mengabdi selama 15 tahun di perusahaan tersebut, sepintas saya
ceritakan mengenai perusahaan tersebut,”demikian isi email yang dialamatkan
kepada saya (penulis).
Aldi menceritakan panjang lebar tentang pengalaman
dirinya di PT PT.Allegrindo Nusantara (Perusahaan Peternakan Babi) terbesar di
Sumatera sejak 1995. “Saya direkrut Almarhun Bapak Susanto bergabung
diperusahan holding company beliau pimpinan dengan nama “DOMBA MAS GROUP”.
Tepatnya 1 Januari 1996 PT Allegrindo Nusantara (PT
AN) ditake over dari pendahulu. “Mulai saat itulah saya dipercaya oleh almarhum
sebagai General Manager bersama2 membesarkan PT AN, PT AN sangat berarti bagi
kami karena inilah pertama kali kami mentake over perusahaan diluar usaha
pabrik kaca mata PT Duta Multi Intioptik Pratama,”ujar Aldi.
Menurut Aldi, dengan berjalannya waktu dengan
dukungan dari Bank Mandiri Group semakin melebarkan sayapnya berbagai
perusahaan dibeli PT AN.
“Pada tahun 1997 Pabrik container, Pabrik Drum,
Pabrik Jarum suntik, Pabrik Polyester dengan nama Panca Pinang Group di Tembung
Medan kita beli. Tahun 1998 perkebunan sawit dengan nama Sawit Mas Group kita
take over dan diperluas hingga mencapai 300.000 Ha ( meliputi Aceh, Sumut,
Riau, Jambi, Sumsel dan Kalimantan) termasuk membangun beberapa PKS ( Pabrik
Kelapa Sawit),”katanya.
Menurut Aldi, tahun 1999 pihaknya mentake over Hotel
Tiara Medan dan Park Lane Hotel di Jakarta. Dengan semakin luasnya perusahaan
untuk mengolah sawit dari industri hulu hingga hilir kemudian tahun 2000
pihaknya membangun pabrik oleo chemical seluas +/- 100 Ha di Kuala Tanjung.
“Cita2 dari almarhum Bapak Susanto adalah membangun
usahanya sampai dijual ke publik (IPO ) Go Publik namun ditengah perjalanan di
tahun 2005 bank pendukung Bank Mandiri terjadi gejolak sehingga pendanaan
terhenti dari Bank Mandiri. Hal inilah yang menjadikan Group “DOMBA MAS GROUP”
menjadi terombang ambing apalagi terkena masalah hukum di Hotel Tiara yang
mengharuskan almarhum buron sampai dengan menetap di Singapore,”cerita Aldi.
Lebih jauh Aldi lewat emailnya menerangkan, hampir
seluruh perusahaan digroup menjadi macet pada saat itu hanya satu-satunya
perusahaan yang sehat dan dapat membantu keuangan perusahaan yang devisit
adalah PT Allegrindo Nusantara.
“Saya sangat dekat dengan almarhum dan dengan sekuat
tenaga saya benar-benar berjuang demi menyelamatkan perusahaan diambang
kehancuran. Tahun 2009 perusahaan mulai berangsur sehat namun kesehatan beliau
mulai rapuh akibat berbagai kasus dan masalah yang benar-benar memeras
perhatian dan tenaga,”katanya.
Diakhir tahun 2009 beliau (Susanto) terjatuh di kamar
mandi airport Changi Singapore dan sejak itulah beliau koma dan menghembuskan
nafas terakhir di rumah sakit Mount Elizabert di Singapore, Jasad beliau
dikirim dan dikebumikan di areal peternakan PT Allegrindo Nusantara di Tiga
Runggu, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
“Sebenarnya cita-cita beliau adalah membangun
peternakan dan perhotelan resort dipeternakan tersebut. Sebagai kenang-kenangan
ide saya sejalan dengan kemauan almarhum pusara kita buat sederhana dan dana
yang tersedia akan dibangun sekolah, asrama, rumah ibadah, puskesmas yang
benar-benar bagus di lokasi peternakan dengan menabalkan nama almarhum sebagai
kenang-kenangan dan bukti pengabdian belian pada masyarakat Desa Urung Pane.
Namun usaha tersebut gagal total karena keluarganya menolak
mentah-mentah,”cerita Aldi.
Pihak keluarga Susanto yang menolak itu diantaranya
Trilioner Sugiharto ( abang kandung Susanto ), Emilly Pow ( kakak kandung ),
Ferry Tanujaya ( abang ipar). Ketiga orang dimaksud diatas yang dengan rakusnya
menjarah seluruh perusahaan sehingga terjadi Perkebunan, PKS dan Pabrik Oleo
Chemical dijual semua ke Group Bakrie. Hotel Tiara dijual ke Boss Perumahan
Cemara Asri.
Kata Aldi, satu satunya perusahaan yang masih eksis
peninggalan almarhum hanyalah PT Allegrindo Nusantara. “Saya dan teman-teman
yang berjuang demi almarhum pelan-pelan dipersulit dengan cara PT AN yang saya
kelola sengaja dibuat rugi dengan cara harga jual babi dijual kepada temannya
dengan harga pasar sedangkan disetor ke peusahaan dengan harga yang sangat
murah, belum lagi pembelian bahan baku yang dimark up oleh ketiga orang
dimaksud sehingga di pembukuan perusahaan dibuat seolah-olah rugi,”ujar Aldi.
“Hal nyata yang dahulu saya perbuat di PT Allegrindo
Nusantara yakni di Desa Salbe dan Urung Pane rehabilitasi gereja Katolik,
gereja HKBP dan gereja GKPS. Membangun MCK ( mandi,cuci dan kakus), sarana air
bersih, rehabilitasi puskesmas, sekolah dan membangun jalan kampong, bantuan
perlengkapan pertanian dan nelayan, membangun jaringan semua listrik sampai
keperkampungan,”ujar Aldi.
Program social lainnya dari PT AN saat ditangani Aldi
selaku GM yakni membangun listrik genset jika PLN bermasalah, perbaikan
jembatan, discount khusus untuk pembelian babi untuk pesta adat dan kemalangan,
bantuan obat-obatan dan penyuluhan pertanian, rehabilitasi Kantor Camat Purba,
Kantor Polsek Purba dan sekolah, bea siswa untuk siswa yang berprestasi mulai
dari SD,SMP,SMA, bantuan berkala pupuk kandang untuk petani, kelambu untuk
masyarakat desa dan masih banyak lagi,”kata Aldi.
Menurut Aldi, namun kenyataan sekarang semua bantuan
tersebut tidak ada lagi. Semua fasilitas karyawan dan kesejahteraan benar-benar
dikuras oleh oknum tersebut.
“Diattack file ada saya kirimkan data-data kecurangan
PT AN. Demikian sepintas data awal yang saya berikan semoga bermanfaat bagi
berita simalungun, mohon nama dan identitas saya jangan diekpos ( kode etik)
thanks atas kerja samanya, jika ada pertanyaaan atau berita yang lain bisa kita
saling sharing,”ujar Aldi diakhir emailnya.
Data-data Kecurangan PT AN.
Keterangan:
Pada posisi jumlah populasi ternak 40.000 ekor limbah
yang dihasilkan sbb:
- Limbah padat dengan perhitungan 40.000 ekor x
konsumsi pakan rata2 perhari 1,5 kg = 60.000 kg / hari = 1.800.000 kg /bulan =
1.800 ton/bulan, limbah cair untuk minum dan mandi ternak rata2 minimal
standard 30 liter air x 40.000 ekor = 1.200.000 liter/hari = 1200 m3 /hari
=36.000 m3/bulan.
Untuk membuktikan jumlah populasi 40.000 ekor dapat
kita hitung jumlah induknya minimal 10 % atau 4.000 ekor induk sedangkan
kapasitas babi potong yang dihasilkan adalah 4000 ekor induk dapat menghasilkan
rata-rata 1,5 ekor anak babi hidup perbulan, dengan demikian perbulan babi
potong ukuran 90 kg yang dihasilkan adalah 4.000 x 1,5 ekor = 6.000 ekor /
bulan
dengan harga pasar sekarang Rp 25.000 /kg , omzet
penjualan perbulan adalah: 6000 ekor x 90 kg x Rp 25.000 = Rp 13.500.000.000,-/bulan .
Harga pokok produksi 1 kg daging memerlukan 4 kg
pakan, harga 1 kg pakan Rp 3.000/kg = 4 x Rp 3.000 = Rp 12.000 /kg daging. Jadi
untuk menghasilkan 6.000 ekor x 90 kg daging membutuhkan pakan = 6.000 x 90 kg
x 4 x Rp 3.000 = Rp 6.480.000.000/bulan.
Dapat kita bayangkan dalam satu bulan dengan
penjualan 6.000 ekor =Rp 13.500.000.000,-. Hpp pakan=( Rp
6.480.000.000,-).Biaya langsung dan tidak langsung standard 10 % dr omzet = (
Rp 1.350.000.000,-). Keuntungan
perbulan=Rp 5.670.000.000,-,Keuntungan
pertahun =Rp 56.700.000.000.
PT.Allegrindo Nusantara sudah diambil alih Domba Mas
Group per 1Januari 1996, bayangkan sudah 16 tahun beroperasi minimal dana yang sudah
dihasilkan Rp 56.700.000.000 x 16 tahun = Rp 907.200.000.000,- hampir 1 Triliun
rupiah yang dihasilakan selama 16 tahun.
Yang jadi pertanyaan : 1.Berapa kewajiban pajak dan
retribusi yang distor ke negara selama
16 tahun ?, 2. Berapa banyak limbah cair dan padat
yang dibuang ke Danau Toba selama 16 tahun?
Untuk Limbah Dapat Kita Buktikan Sebagai Berikut
Jumlah sumur bor yang aktif sekarang adalah 2 unit
dengan kapasitas 25 m3 perjam yang dihidupkan selama 24 jam nonstop dengan
perhitungan sebagai berikut : 2 x 25 m3 x 24 jam = 1.200 m3 air yang dihasilkan
selama satu hari.
Limbah padat 60.000 kg perhari ( perhitungan jumlah
pakan yang dibutuhkan selama satu hari diatas). Kapasitas limbah dapat kita
hitung sbb berikut: Bak equalisasi 26 m x 10 m x 3,25 m = 845 m3, Bak pra sedimentasi 10
m x 2 m x 3 m =60 m3, Bak an aerob (11m
x 5 m x 6 m ) x 23 bak=7.590 m3, Bak aerasi 25 m x 10 x 3 m =750 m3, Bak
penampung akhir 20 m x 15 m x 3 m = 900 m3 ditambah total
kapasitas tampung =0.145 m3.
Dengan kapasitas tampung 10.145 m3 dapat menampung
limbah selama =10.145 m3 : 1200 m3 = 8,45 hari sistem pengolahan limbah adalah
dengan sistem permentasi kita dalami pencemaran dengan 2 baku mutu dari 21 baku
mutu yang di wajibkan: Paramtr inlet baku mutu B O D2,790 150, 18,6 kali lipat
C O D 5,914 300 19,7 kali lipat.
Yang jadi pertanyaan dapatkah ipal yang cukup
sederhana menurunkan BOD dan COD sebanyak 18 kali lipat, belum lagi kita
analisa parameter yang lain. Hal ini dapat dibuktikan petugas dengan cara
memasang meteran di 2 unit sumur bor dan diobservasi selama 3 hari benarkah air
yang digunakan sebanyak 1200 m3 perhari dan
kemana limbah cair itu dibuang ?
Dan limbah padat sebanyak 60 Ton perhari kemana
dibuang? Dan dengan populasi 40.000 ekor ,standard kematian/ mortalitas adalah 4
% = 1.600 ekor babi mati itu dibuang kemana?
Kesimpulan :
Dengan beroperasi selama 16 tahun sudah triliun
keuntungan yang sudah dihasilkan peternakan PT Allegrindo Nusantara.
Sedangkan nilai pencemaran yang dihasilkan selama 16
tahun limbah padat dan cair yang dibuang ke danau toba sbb: Limbah cair 1.200
m3 x 365 hari x 16 tahun = 7.008.000 m3 yang
dibuang ke Danau Toba. Limbah padat 60.000 kg x 365 x
16 tahun = 350.400.000 kg = 350.400
Ton dibuang ke Danau Toba.
Danau Toba sudah menjadi jamban raksasa menampung
jutaan m3 limbah cair dan ratusan ton limbah padat PT.ALLEGRINDO NUSANTARA.
PT Allegrindo Nusantara Diduga Lebih Parah Dari PT
Aquafarm
Setiap hari Selama 16 Tahun 1200 ton kotoran ternak
dibuang ke Danau Toba melalui Sungai
Silali, Simalungun. Anggota DPRD Sumut Sopar Siburian SH MKn kaget, bukan PT
Aquafarm ternak ikan keramba apung saja yang mencemari air Danau Toba, ternyata
PT Allegrindo Nusantara lebih dahsyat lagi.
Kalau Aquafarm perusahaan asing asal Swiss ini
membuang 100 ton pelet setiap hari, PT Allegrindo Nusantara membuang kotoran
ternak babi dalam bentuk limbah cair 1200 ton setiap hari.
Kotoran tersebut berasal dari 40.000 ekor ternak, kemudian dengan tenaga 2
unit sumur bor limbah dibuang ke Danau
Toba Desa Salbe melalui Sungai Silali, Desa Urung Pane, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.
Kepada wartawan, politisi Partai Demokrat ini telah
menerima laporan dari masyarakat Simalungun tentang kondisi Danau Toba yang
makin jorok, khususnya di kawasan Desa
Urung Pane.
Mereka heran kenapa permasalahan pencemaran luput dari
perhatian Pemerintah seolah-olah PT Allegrindo diberi kekuasaan penuh untuk
mengotori Danau Toba. Kalau dilakukan pembiaran, maka pinggiran Danau Toba di
Desa Salbe akan terjadi pendangkalan dan pantai akan dipenuhi
lumpur kotoran ternak yang berpotensi menimbulkan
penyakit.
Menurut Sopar,
peternakan tersebut dibangun di atas lahan seluas 46,8 hektar di areal register 44 dan sudah
beroperasi selama 16 tahun memelihara 40.000 ekor babi setiap bulan. Sehingga
selama 16 tahun itu sudah 7 juta ton lebih kotoran ternak babi mengotori air Danau Toba.
Padahal Surat Persetujuan Menteri Negara Penggerak
Dana Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal RI, nomor 454/I/PMDN/1996,
waktu itu dijabat Sanyoto Sastrowardoyo 26 Juni Tahun 1996 izin yang
diperbolehkan hanya 50.000 ekor per tahun dengan pakan 21.600ton dan produksi
daging babi olahan/dalam kaleng 6000 ton.
Dari 40.000 ekor, diperkirakan jumlah induknya
minimal 10% (4000 ekor), konsumsi pakan per hari 60 ton dan menghasilkan limbah
cair yang terdiri dari kotoran, sisa pembuangan minuman dan mandi ternak 1.200
ton dibuang ke danau. Dari jumlah 4000 ekor tersebut satu ekor babi
menghasilkan anak rata-rata 18 ekor setahun ( setahun dua kali melahirkan) atau
rata-rata 1,5 ekor ternak hidup per bulan sehingga indukan menghasilkan 6000
ekor ternak potong seberat 90 Kg.
Kapasitas tampung limbah adalah 10.145 ton yang
terdiri dari bak equalisasi 26 m x 10 m x 3,25m untuk 845 ton. Kemudian bak pra
sedimentasi 10 m x 2 m x 3 m sebanyak 60 ton, bak an aerob (11 m x 6 m) x 23
bak= 7.590 ton, bak aerasi 25 m x 10 x 3 m=750 ton dan bak penampungan akhir 20
m x 15 x 3 m = 900 on sehingga total kapasitas limbah 10.145 ton. Namun muatan
limbah ini hanya bisa bertahan 8,45 hari sehingga dibuang 1.200 ton setiap hari.
Dari hasil uji laboratorium kulaitas air limbah hanya
7 item yang lolos uji dari 21 item uji yang harus dipenuhi. Disebutkannya, dari
21 baku mutu yang diwajibkan, PT Allegrindo tidak lulus uji 7 item diantaranya
BOD sebagai O2 (Bakteri) dan COD sebagai O2 (zat Kimia).
Standar baku mutu untuk BOD adalah 150mg/liter dan
COD 300 mg/liter, namun yang dicapai PT Allegrindo adalah 2.790 mg/liter untuk
BOD dan 5.914 mg/liter untuk COD. “Belum lagi limbah lulus uji mutu, sudah
dibuang ke Danau Toba, kondisi ini sangat membahayakan bagi masyarakat
sekawasan Danau terlebih yang berada di Kecamatan Purba,Simalungu,” ucapnya.
Mengetahui kondisi parah tersebut, Sopar meminta
Pemerintah harus meninjau izin perusahaan tersebut. Akibat PT Aquafarm dan PT
Algrindo kondisi Danau Toba sudah masuk pada level yang sangat mengkhawatirkan.
Selama ini PT Allegrindo luput dari perhatian Anggota
Dewan dan Pemerintah, ternyata Danau kebanggaan bangsa itu diambang kehancuran
dan warga sekitar terancam menderita berbagai penyakit berbahaya, salah satunya
kanker kulit .
Kenyataan yang menyakitkan ini menurut Sopar sengaja
dibuat oleh penanam modal untuk membuat Danau Toba yang indah menjadi tidak
berharga. Padahal Danau tersebut adalah anugerah Tuhan yang tiada duanya, tapi
dirusak oleh pemodal besar hanya untuk mementingkan keuntungan pribadi.
Ironisnya Pemerintah diam saja, tidak mampu menjaga pusaka Indonesia yang
paling berharga tersebut dan membiarkan peraturan dan perundang-undangan
dikangkangi begitu saja.
Pemerintah harus kerja keras untuk menyelamatkan
Danau Toba dari pencemaran, permasalahan ini jangan dianggap main-main. Sangat
mengherankan kalau Pemerintah melakukan pembiaran
terhadap Allegrindo yang sudah mengotori Danau Toba
selama 16 tahun tanpa kena teguran maupun sanksi. Pemilik peternakan secara
terang-terangan membuat Danau Toba menjadi kubangan limbah, tapi tidak
ditindak.
“Tidak mungkin Pemerintah tidak tahu terlebih Badan
Lingkungan Hidup Pemprovsu dan Pemkab Simalungun. Apalagi PT Allegrindo tidak
memberi kontribusi yang signifikan kepada daerah, meski ada PAD dan perekrutan
sumber daya manusia dari pemuda setempat namun Analisa Dampak Lingkungan
(AMDAL) dan aturan lain yang ditetapkan Pemerintah sudah dilanggar. Pemerintah
harus menindak tegas, bila perlu ditutup saja PT Allegrindo,” ungkapnya
Dinilai Menghambat Tujuan Wisata
(Analisa).
Desakan para pengamat dan putra daerah asal Danau Toba untuk menyelamatkan
danau toba serta menjadikan Danau Toba menjadi daerah tujuan wisata nomor dua
di Indonesia setelah Pulau Bali mendapat dukungan dari masyarakat Kabupaten
Samosir.
Perwakilan masyarakat Kecamatan Simanindo, Kabupaten
Samosir, Madin Napitupulu menyampaikan, keinginan itu merupakan impian semua
masyarakat yang berada di kawasan Danau Toba, sehingga semuanya harus mendukung
dan bertindak menyelamatkan danau dari pencemaran.
"Yang pasti, kami sangat mendukung, Danau Toba
adalah denyut nadi kehidupan masyarakat khususnya orang batak. Oleh karena itu,
jika tidak dilestarikan dan jika tidak diwujudkan menjadi daerah wisata seperti
Bali, kita semua pasti sangat rugi," katanya.
Lebih lanjut, ia menegaskan, langkah awal yang perlu
dilakukan ialah mendesak pemerintah baik pusat dan daerah untuk segera menutup
PT Allegrindo yang berada di Kabupaten Simalungun, Pasalnya, kegiatan
perusahaan tersebut diduga telah mencemari Danau Toba dengan limbah kotoran
hewan dan aroma busuk.
"Dengan hadirnya PT Allegrindo di kawasan Danau
Toba, otomatis limbah yang diduga dibuang ke sungai dan langsung mengalir ke
danau toba telah mengotori dan mencemari danau. Oleh karena itu, danau yang
merupakan ciptaan Tuhan telah berubah menjadi jamban bagi para pengusaha
tersebut," ujarnya.
Ia berharap, jika PT Allegrindo tidak ditutup dari
kawasan Danau Toba, mustahil bisa menjadi daerah tujuan wisata kedua setelah
Bali. Sebelumnya, Anggota DPRD Sumut Sopar Siburian SH MKn dalam keterangnya di
Analisa tertanggal 28 Juli lalu, PT Allegrindo Nusantara diduga telah membuang
kotoran ternak babi dalam bentuk limbah cair 1200 ton setiap hari.
Kotoran tersebut berasal dari 40.000 ekor ternak,
kemudian dengan tenaga 2 unit sumur bor limbah dibuang ke Danau Toba Desa Salbe
melalui Sungai Silali, Desa Urung Pane, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.
(Rosenman Saragih Manihuruk)
Label:
PERTANIAN
Peletakan Batu Pertama Pembangunan “Monumen Makam Hinalang” (St RK Purba)

Hinalang- Pdt Jhon Rickky R Purba MTh melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pusara “Monumen Makam Hinalang” (St RK Purba) di Desa (Nagori) Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (22/10/2019). Acara Peletakan Batu Pertama dilakukan sederhana dengan Doa oleh Pdt Jhon Rickky R Purba MTh. Selengkapnya KLIK Gambar
