INDEKS BERITA
19:41
Misteri Menularnya Penyakit Babi dan Obat Pakan Terlarang yang Dipakai PT Allegrindo Nusantara
Written By GKPS JAMBI on Wednesday, 30 January 2013 | 19:41
Simalungun
Belum lagi hilang ingatan kita tentang setiap hari
Selama 16 Tahun 1200 ton kotoran ternak dibuang
ke Danau Toba melalui Sungai Silali, Kabupaten Simalungun. Anggota DPRD
Sumut Sopar Siburian SH MKn kaget, bukan PT Aquafarm ternak ikan keramba apung
saja yang mencemari air Danau Toba, ternyata PT Allegrindo Nusantara lebih
dahsyat lagi.
Kalau Aquafarm perusahaan asing asal Swiss ini
membuang 100 ton pelet setiap hari, PT Allegrindo Nusantara membuang kotoran
ternak babi dalam bentuk limbah cair 1200 ton setiap hari.
Hasil penelusuran kami di desa Urung Pane dan Desa
Togu Domu Nauli Salbe di Kabupaten Simalungun didapati informasi sangat mengejutkan
: bahwa bukan pencemaran lingkungan saja yang menghantui kedua desa tersebut.
Namun kenyataannya dari obat pakan yang dipergunakan PT Allegrindo Nusantara
diyakini sangat mempengaruhi kesehatan dan dampak dari pemakaiaan obat pakan
tersebut sangat berbahaya.
Hasil observasi kami selama 2 bulan di desa dimaksud
dan keterangan dari pekerja PT AN yang tidak mau disebut namanya kepada penulis
mengatakan bahwa sudah selama 17 tahun PT AN mencampur bahan pakan ternak
tersebut dengan Obat pakan yang sudah dilarang dipakai di Amerika Serikat
bahkan negara tetangga kita Singapore dan Malaysia
sudah puluhan tahun melarang pemakaian obat tersebut.
Nama obat tersebut dikalangan peternak Babi di Sumut
lazim disebut " BETTA ARGONISE " dan perkermbangan sekarang dikemas
dalam bentuk pail dipulau jawa dikenal dengan nama “GROWBAC ATAU GROWMAX”.
Cara pakai obat tersebut yang berbentuk bubuk yang
dijual dipasar gelap seharga Rp 2.500.000 perkg sangatlah mudah. Untuk babi potong
yang akan dijual dipasaran 2 minggu sebelum dijual dipakan ternak tersebut dicampur
obat tersebut (dengan rasio 2 gram bubuk "BETTA ARGONISE" dicampur
1000 kg pakan ).
Efek ekonomis yang didapat PT AN atas pemakaian obat
tersebut adalah dimana pada masa pertumbuhan atau Grower ditubuh babi banyak
terdapat lapisan lemak dengan adanya obat dimaksud dalam waktu 15 hari dapat
mengurai lemak menjadi daging merah yang tentunya lebih mahal dibandingkan
lemak babi.
Perlu kita ketahui bahwa setiap ekor babi yang dijual
dipasaran yang rata2 beratnya 100 kg dikategorikan kwalitet super atau paling
bagus jika setelah pemotongan setiap ekor babi dapat menghasilkan daging merah
segar seberat 40 kg.
Kwalitet yang paling jelek hanya dapat menghasilkan
20 kg daging merah segar. HaL inilah yang merangsang PT AN untuk menggunakan
obat dimaksud bayangkan Harga Daging merah dipasaran sekarang Rp 50.000/kg
sedangkan daging lemak hanya Rp 20.000 /kg atau selisih Rp 30.000 perkg.
Dapat kita bayangkan untuk seekor babi dapat dihemat
Rp 30.000 x 20 kg = Rp 600.000,- dikalikan setiap bulan PT AN menghasilkan
6.000 ekor babi. Wowww cukup mengiurkan dengan memakai obat dimaksud dapat
menghemat 6.000 ekor x Rp 600.000 = Rp 3.600.000.000/ bulan.
Tapi pernahkah kita menghitung atau meneliti akibat
dari pemakaian obat "BETTA ARGONISE" yang sudah dilarang oleh negara
maju, berbagai penyakit Jantung, kanker dan kerusakan otak dan paru2 akibat mengkonsumsi
daging babi yang telah dicampur obat tersebut.
Apalagi kita ketahui mayoritas penduduk di Kabupaten
Simalungun adalah nasrani yang rata2 mengkomsumsi daging babi. Sebenarnya
dipasar penjualan daging babi kita dapat membedakan mana daging babi yang ada
dan tidak memakai obat dimaksud dengan cara sbb biasanya para pedagang daging
babi memotong ternaknya di Rumah potong subuh menjelang pagi sehingga pada jam
6 pagi sudah dapat dijual dipasar.
Jadi antara jam 6 sd jam 10 pagi keadaan daging masih
segar berwarna merah segar, tetapi kalau ternak dimaksud memakai obat "
BETTA ARGONISE " diatas jam 11 siang postur daging sudah berubah agak
keras dan mulai berubah warna merah kekuning2an,
sedangkan daging yang tidah memakai obat dimaksud
dapat bertahan hingga sore hari.
Efek lain yang jelas apabila daging yang memakai obat
tersebut digoreng atau dipanggang lebih keras postur dagingnya . Sebenarnya
kita yakin Dinas peternakan TK I dan TK II serta BPPH sumut pasti tahu
peredaran obat dimaksud namun kenapa mereka enggan turun menindak pemakaian
obat dimaksud. Apakah setelah jatuh korban nyawa manusia baru buru buru terjun
kelapangan.
Dari ahli peternakan dan peneliti hewan di Simalungun
kita dapati informasi bahwa sejumlah ternak di PT AN sudah terserang virus PRRS
(Porcine Reproductive & Respiratory Syndrome )dan virus PCV2 (Porcine Circovirus
Tipe 2 ) yang dominan menyerang paru paru dan otak ternak babi.
Bukti nyata dilapangan para peternak yang membeli
ternak babi PT AN sering mendapati ternak babi sering tiba2 mati sebelum
dipotong dengan ciri mulut dan hidung berdarah dan Paru2 babi penuh lubang serta
warna menjadi hitam dan lengket ketulang rusuk ternak.
Informasi yang kita dapatkan dari pekerja yang
bekerja dikandang ternak PT.Allegrindo Nusantara sering menemukan ternak yang
mati dengan gejala dimaksud cuma mereka tutupi atas perintah pemilik peternakan.
Benar atau tidak kaitan dengan penyakit tersebut bisa
menyerang kepada manusia nyatanya sejak peternakan ini berdiri sudah ada diatas
10 orang pekerja yang meninggal dengan ciri penyakit radang paru paru dan otak.
Umumnya para pekerja yang meninggal
dirumah pribadi setelah berhenti bekerja karena
kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan lagi untuk bekerja.
Informasi ini sudah beredar sampai dengan beberapa
LSM dan aktivis mahasisawa disejumlah perguruan tinggi di Sumut. Untuk ini kita
minta pihak yang berkompeten segera turun memeriksa kondisi dimaksud sebelum
timbul korban lebih banyak.
Demikian email yang diterima penulis dari seseorang
yang peduli dengan lingkungan Danau Toba Kabupaten Simalungun yang meminta
untuk di naikkan di Blog Berita Simalungun ini. (Asenk Lee Saragih-Rosenman
Manihuruk)
Label:
KORUPSI
10:39
Kini tuak ternyata positif, semua dikalangan. Bahkan tuak seringkali menjadi hidangan wajib, bertemankan tambul, dan sudah menjadi minuman rakyat, bukan lagi semata-mata bagi golongan khusus seperti dahulu. Siapa kira, minuman ini ternyata memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan?
Saking melekatnya, ada sebutan tuak na tonggi (tuak yang nikmat) dan pasi tuak (uang sekadar pembeli tuak). Atau lihat saja: ketika petang menjelang, sudah banyak orang yang nongkrong di kedai tuak untuk minum tusor (tuak sore).
Jutamardi menghadirkan kedai tuak yang unik bernama “Bagod & Tambuls”.
Tapi ketika kata ‘tuak’ atau ‘bagod’ disebut, mungkin yang ada dalam pikiran adalah hal-hal negatif seperti KDRT (kejahatan dalam rumah tangga), perkelahian, kecelakaan lalu-lintas, penyakit, dan pemborosan uang atau waktu.
Sudah menjadi patokan pula bahwa pelanggan yang hendak menikmati bagod disarankan untuk tidak menikmatinya dalam keadaan perut kosong. Kalau belum isi perut, disediakan tambul berupa tahu-tempe goreng, lele goreng sambal tinuktuk atau tuktuk (rempah/jamu Batak), ikan mas arsik goreng, ayam goreng, dan soto. Atau kalau ingin makan berat, ada nasi dengan iga sop tinuktuk. Kesemuanya dengan harga yang pantas dan terjangkau (affordable).
Rikanson Jutamardi Purba Angkat Derajat "Bagot" (Tuak) Lewat “Bius Cantik”
Written By GKPS JAMBI on Tuesday, 22 January 2013 | 10:39
Minum Bagot (Tuak) Lebih Elegan Ala Pub
Tuak atau bagot adalah jenis minuman yang berasal
dari air nira sebagai bahan pokok pembuatannya. Minuman dulunya adalah
minuman yang dihidangkan hanya untuk jamuan-jamuan di acara adat.
Minuman hasil fermentasi yang memabukkan ini dihidangkan bagi kaum
aristokrat (tokoh) Batak dan tetua adat dalam pertemuan adat serta rapat
penting.
Agak unik memang, karena, bagi pemikiran kita, sekalipun minuman
memabukkan ini akan membuat seseorang jujur dan lebih terbuka tanpa
menutup-nutupi atau sungkan dan segan, bagaimana mungkin minuman ini
bisa membantu berjalannya pengambilan keputusan? Bayangkan saja,
orang-orang yang sedang berada di bawah pengaruh kemabukan, berkumpul
demi pengambilan keputusan.
Batak tempo dulu punya keahlian untuk mengatasi hal ini. Namun, saat
ini, tuak tak lebih dari minuman yang berujung pada keonaran. Minuman
ini kini telah menjadi minuman wajib di kalangan preman.
Tuak Positif
Kini tuak ternyata positif, semua dikalangan. Bahkan tuak seringkali menjadi hidangan wajib, bertemankan tambul, dan sudah menjadi minuman rakyat, bukan lagi semata-mata bagi golongan khusus seperti dahulu. Siapa kira, minuman ini ternyata memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan?
Nah, sekedar informasi, asal muasal minuman tuak –air nira, sebelum
fermentasi- baik untuk kesehatan, dapat mengikis batuan kalsium yang ada
di saluran kencing dan ginjal bila dikonsumsi denga teratur, dan dalam
porsi tepat selama sebulan.
Tuak, memiliki banyak manfaat. Jadi, berhenti berpikir negatif
tentang tuak. Selain sebagai bahan baku pembuatan gula aren, tuak juga
merupakan bahan baku pembuatan cuka makanan. Tuak juga bermanfaat
melancarkan ASI yang tumpat bila diminum secara teratur sehabis bersalin
oleh si ibu yang menyusui.
Bahkan tuak menjadi minuman tampil di pesta-pesta adat
Saking melekatnya, ada sebutan tuak na tonggi (tuak yang nikmat) dan pasi tuak (uang sekadar pembeli tuak). Atau lihat saja: ketika petang menjelang, sudah banyak orang yang nongkrong di kedai tuak untuk minum tusor (tuak sore).
Banyak yang menjadikan hal-hal yang berkaitan dengan tuak menjadi
mata pencaharian. Sebutlah maragat (menyadap nira), manggalas
(mengumpulkan tuak untuk dijual kembali), margula (gula nira), atau
membuka kedai tuak.
Tapi bagi orang sekreatif Rikanson Jutamardi Purba, hal biasa seperti
ini bisa dijadikan produktif atau lebih ditingkatkan produktivitasnya.
Jutamardi membuka kedai tuak yang lain daripada yang lain. Dengan
mengambil lokasi di Jalan Gereja no. 21A, Simpang Empat,
Pematangsiantar,
Jutamardi menghadirkan kedai tuak yang unik bernama “Bagod & Tambuls”.
Di sana bisa dinikmati tuak higienis yang dituang dari dispenser
kaca, ibarat menuang air dari dispenser air mineral galonan. Tersedia
pula tambul, penganan kawan minum tuak.
Yang lebih unik lagi, gelasnya bukan terbuat dari kaca, melainkan
bambu. Inilah yang disebut garung. Dalam penerapan CRM (customer
relationship management) untuk membangun loyalitas pelanggan, pada
garung diukir nama pelanggan premium.
Dari Tuak ke “Bius Cantik”
Tapi ketika kata ‘tuak’ atau ‘bagod’ disebut, mungkin yang ada dalam pikiran adalah hal-hal negatif seperti KDRT (kejahatan dalam rumah tangga), perkelahian, kecelakaan lalu-lintas, penyakit, dan pemborosan uang atau waktu.
Padahal, seperti telah disebutkan terdahulu, banyak yang
menjadikannya menjadi sumber mata pencaharian. Muncul tantangan:
bagaimana mengubah persepsi yang terlanjur negatif tadi menjadi positif,
karena ternyata minum tuak adalah menyehatkan.
Penelitian Gunawan Trisandi Pasaribu dalam rangka penyusunan tesis
S2-nya di IPB Bogor, mengkonfirmasi secara ilmiah bahwa minum tuak dapat
menurunkan kadar gula darah, sehingga baik bagi orang penderita sakit
gula (diabetes mellitus). Selama ini, hal tersebut baru sekadar mitos
yang ninna tu ninna (konon katanya).
Umum diketahui, tuak baik pula bagi ibu yang baru melahirkan untuk
“membersihkan darah kotor” dan meningkatkan produksi ASI. Adalah tugas
para peneliti untuk mengkonfirmasi kedua hal terakhir ini secara ilmiah.
Apa pun yang sifatnya berlebihan sebenarnya akan merusak. Obat yang
melebihi dosis bukannya menyembuhkan penyakit, melainkan bisa menjadi
racun atau berefek samping membahayakan. Semuanya tergantung
pengendalian atau pemanfaatan. Ibarat pisau, bisa digunakan untuk
membedah guna mengangkat tumor ganas dari tubuh seorang sakit atau
sebaliknya menikam/membunuh orang.
Dalam rangka branding (penamaan produk), Jutamardi menghindarkan
penggunaan kata ‘tuak’ dan menggantikannya dengan ‘bagod’ atau lebih
spesifik lagi: “Bius Cantik”. Bagi para peminum, kata ‘bius’ dipakai
untuk menyebut ‘tuak’ dan kata ‘cantik’ dipakai untuk menyatakan bahwa
peminumnya telah mulai merasakan efek minuman itu.
Oleh karenanya, di “Bagod & Tambuls”, dilakukan pembatasan. Bagi
pelanggan, disarankan minum tidak lebih daripada dua garung (sekitar 640
ml). Jika ingin lebih, pelanggan disarankan membawanya pulang ke rumah
(take away), agar dalam perjalanan pulang, peminum tidak mabuk yang bisa
mengakibatkan kecelakaan lalu-lintas.
Selain itu, di “Bagod & Tambuls”, istilah yang digunakan bukan “minum”, melainkan “menikmati” bagod atau “Bius Cantik”.
Bagod Minta Tambul dan Tambul Minta Bagod
![]() |
TUAK – Dengan mengukir nama konsumen pada garung (gelas bambu), timbul ikatan emosional untuk datang dan datang lagi. |
Sudah menjadi patokan pula bahwa pelanggan yang hendak menikmati bagod disarankan untuk tidak menikmatinya dalam keadaan perut kosong. Kalau belum isi perut, disediakan tambul berupa tahu-tempe goreng, lele goreng sambal tinuktuk atau tuktuk (rempah/jamu Batak), ikan mas arsik goreng, ayam goreng, dan soto. Atau kalau ingin makan berat, ada nasi dengan iga sop tinuktuk. Kesemuanya dengan harga yang pantas dan terjangkau (affordable).
Kalau sudah isi perut, bagod sudah bisa masuk dan ketika sudah
menikmati bagod, mulut ini rasanya minta tambul. “Inilah strategi kita
mendampingkan bagod dengan tambul, sehingga bisnis kuliner ini
mudah-mudahan berkembang pesat, jika ada hal yang penting silakan
kontak 0821 6122 7172,” pungkas mantan bankir lulusan Universitas
Padjadjaran Bandung ini. (MSC)
Label:
RAGAM BUDAYA
10:24

“Sejak PT Allegrindo membuang limbahnya ke Danau Toba, wisatawan
jadi malas datang ke Parapat. Itu artinya pendapatan Pemkab Simalungun
dari Pariwisata menjadi berkurang, dan pendapatan di sekitar tempat
wisata Danau Toba pun juga ikut menurun,” ujar Rado Damanik. Dampak
lainnya, akibat air limbah tersebut lingkungan sekitar Danau Toba
tercemar. Apalagi sebelum langsung ke Danau Toba, limbahnya melalui
Sungai Salbe .
“Kita sudah lakukan investigasi langsung, PT Allegrindo masih membuang limbahnya ke Danau Toba. Meski sudah dilarang keras oleh pemerintah, buktinya PT Allegrindo membuang limbahnya antara pukul 23.00 WIB sampai pukul 02.00 WIB,” ujar Rado. PT Allegrindo belum mempunyai bak pengolahan limbah. Apa yang disebut-sebut PT Allegrindo akan segera membangun bak pengolahan limbah, hingga saat ini belum terealisasi. Makanya limbah kotoran ternak babi PT Allegrindo masih dibuang ke Danau Toba.
“PT Allegrindo tidak bisa mengelak lagi. Bukti lengkap sudah kita punya. Waktu perusahaan sedang membuang limbah dan perusahaan tidak punya pengolahan limbah telah kita dokumentasikan,” tegas Rado Damanik. Hal itu pun sudah dilaporkannya kepada Pemkab dan DPRD Simalungun untuk diproses. Ia mengutarakan, keberadaan PT Allegrindo telah membuat masyarakat Indonesia rugi. Di mana Danau Toba merupakan salah satu objek pariwisata kebanggaan Sumut. Dari berbagai negara wisatawan datang hanya ingin melihat keindahan Danau Toba dan kejernihan airnya.
“Tetapi sekarang keindahan itu sudah tidak ada lagi. Kejernihan itu pun sudah tidak ada lagi karena dicemari limbah. Tidak hanya Pemkab Simalungun saja yang dirugikan, tetapi seluruh masyarakat Indonesia, karena Danau Toba milik semua masyarakat tanah air ini,” ungkapnya. Masih kata Rado, PT Allegrindo bisa diberikan sanksi tutup perusahannya. Atau mengganti rugi akibat pencemaran lingkungan selama perusahaan tersebut membuang limbah ke Danau Toba, dengan syarat membangun pengolahan limbahnya.
Ketua Komisi III DPRD Simalungun Drs Johalim Purba mengatakan, permasalahan PT Allegrindo belum tuntas meski sudah ada kesepakatan bersama antara masyarakat dan karyawan. Sementara dengan pemerintah masih tetap berlanjut. Di mana PT Allegrindo masih membuang limbahnya ke Danau Toba.
“Saya sudah lihat langsung PT Allegrindo membuang limbahnya ke Danau Toba. Sebelumnya limbah itu lewat dari Sungai Salbe dan terus menuju Danau Toba. Sudah melewati ratusan meter anak sungai Salbe, masih tetap saja hitam limbahnya yang sampai ke Danau Toba. Kalau PT Allegrindo membuang limbah, air Danau Toba langsung berubah warna mirip lumpur,” terang Johalim. Lebih lanjut kata Johalim, pihaknya masih fokus mengurus kepentingan karyawan PT Allegrindo dan masyarakat sekitar. Setelah itu, pihaknya segera memproses pembuangan limbah PT Allegrindo. (Copas MSC)
PT Allegrindo Tetap Buang Limbah ke Danau Toba
Danau Toba Haranggaol.Foto Asenk Lee Saragih. |
SIMALUNGUN- Mahasiswa
Siantar-Simalungun yang tergabung dalam Sahabat lingkungan (Saling),
segera mengadukan PT Allegrindo ke DPRD Simalungun. Hasil investigasi
mereka menemukan, PT Allegrindo masih membuang limbahnya ke Danau Toba.
Kordinator Saling, Johannes Sakti Sembiring mengatakan, hasil
investigasi Saling yang melihat langsung PT Allegrindo membuang limbah
ke Danau Toba segera dilaporkan ke DPRD Simalugun. Sebagaimana janji tim
Panitia kerja (Panja) DPRD Simalungun untuk membentuk pansus pencemaran
Danau Toba yang dilakukan PT Allegrindo. “Hasil temuan kita yang
langsung didokumentasikan, segera diberikan kepada DPRD Simalungun. Kita
berharap DPRD dapat mengambil sikap tegas,” ujar Johannes, Rabu (5/9).
Masih kata Johannes, PT Allegrindo membuang limbahnya pada tengah
malam pukul 24.00 WIB. Limbah tersebut dibuang lewat saluran pipa yang
dibuat dari PT Allegrindo mengaliri sungai Salbe dan berakhir di Danau
Toba. Setiap kali membuang limbah, warna air Danau Toba yang dialiri
sungai Salbe berubah menjadi keruh. “Limbah perusahaan Allegrindo
dibuang lewat sungai Salbe. Meski sudah melewati sungai Salbe, masih
saja air limbahnya sangat kotor. Itu artinya memang sudah tidak ada
pengolahan limbah pada perusahaan PMA itu,” ungkapnya.
Lebih jauh, kata Johanner, PT Allegrindo juga harus bertanggungjawab
dengan kesalahan mereka selama ini yang membuang limbah ke Danau Toba.
Mereka harus membayar ganti rugi kepada pemerintah kawasan Danau Toba
dan masyarakat sekitar Salbe yang setiap hari merasakan pencemaran
tersebut. “Kita harapkan PT Allegrindo tidak lagi membuang limbahnya ke
Sungai. Namun kalau masih membandal, perusahaannya sebaiknya ditutup.
Sedangkan pencemaran selama ini harus dibayar ganti ruginya atau denda
pencemaran,” tukasnya.
Anggota Panja, Drs Johalim Purba mengatakan pihaknya belum menerima
secara resmi laporan pengaduan dari Saling. Dia mengaku, telah
menyaksikan langsung PT Allegrindo membuang limbah ke Danau Toba.
“Setelah laporan karyawan dan masyarakat sekitar PT Allegrindo
dituntaskan, kita juga akan proses masalah pembuangan limbah itu,” tegas
Johalim.
Buang Limbah ke Danau Toba, PT Allegrindo Dituntut Bayar Ganti Rugi

(Foto: Dok)
LIMBAH: Limbah PT Allegrindo yang dibuang ke Danau Toba. Ibu-ibu mendemoPT Allegrindo karena dinilai sebarkan penyakit. (insert)
LIMBAH: Limbah PT Allegrindo yang dibuang ke Danau Toba. Ibu-ibu mendemoPT Allegrindo karena dinilai sebarkan penyakit. (insert)
SIMALUNGUN- Hingga saat
ini PT Allegrindo masih membuang limbahnya ke Danau Toba. PT Allegrindo
dituntut membayar ganti rugi pencemaran lingkungan. Akibat limbahnya,
air Danau Toba tercemar dan masyarakat atau wisatawan sudah tidak mau
lagi mandi di danau. Pembina Sahabat Lingkungan (Saling) Rado Damanik
mengatakan, PT Allegrindo harus membayar ganti rugi kepada pemerintah.
Akibat mereka membuang limbah ke Danau Toba, tempat wisata Danau Toba
jadi jarang dikunjungi wisatawan. Itu artinya dalam hal pariwisata,
pemerintah dan masyarakat sekitar sudah merugi.
“Kita sudah lakukan investigasi langsung, PT Allegrindo masih membuang limbahnya ke Danau Toba. Meski sudah dilarang keras oleh pemerintah, buktinya PT Allegrindo membuang limbahnya antara pukul 23.00 WIB sampai pukul 02.00 WIB,” ujar Rado. PT Allegrindo belum mempunyai bak pengolahan limbah. Apa yang disebut-sebut PT Allegrindo akan segera membangun bak pengolahan limbah, hingga saat ini belum terealisasi. Makanya limbah kotoran ternak babi PT Allegrindo masih dibuang ke Danau Toba.
“PT Allegrindo tidak bisa mengelak lagi. Bukti lengkap sudah kita punya. Waktu perusahaan sedang membuang limbah dan perusahaan tidak punya pengolahan limbah telah kita dokumentasikan,” tegas Rado Damanik. Hal itu pun sudah dilaporkannya kepada Pemkab dan DPRD Simalungun untuk diproses. Ia mengutarakan, keberadaan PT Allegrindo telah membuat masyarakat Indonesia rugi. Di mana Danau Toba merupakan salah satu objek pariwisata kebanggaan Sumut. Dari berbagai negara wisatawan datang hanya ingin melihat keindahan Danau Toba dan kejernihan airnya.
“Tetapi sekarang keindahan itu sudah tidak ada lagi. Kejernihan itu pun sudah tidak ada lagi karena dicemari limbah. Tidak hanya Pemkab Simalungun saja yang dirugikan, tetapi seluruh masyarakat Indonesia, karena Danau Toba milik semua masyarakat tanah air ini,” ungkapnya. Masih kata Rado, PT Allegrindo bisa diberikan sanksi tutup perusahannya. Atau mengganti rugi akibat pencemaran lingkungan selama perusahaan tersebut membuang limbah ke Danau Toba, dengan syarat membangun pengolahan limbahnya.
Ketua Komisi III DPRD Simalungun Drs Johalim Purba mengatakan, permasalahan PT Allegrindo belum tuntas meski sudah ada kesepakatan bersama antara masyarakat dan karyawan. Sementara dengan pemerintah masih tetap berlanjut. Di mana PT Allegrindo masih membuang limbahnya ke Danau Toba.
“Saya sudah lihat langsung PT Allegrindo membuang limbahnya ke Danau Toba. Sebelumnya limbah itu lewat dari Sungai Salbe dan terus menuju Danau Toba. Sudah melewati ratusan meter anak sungai Salbe, masih tetap saja hitam limbahnya yang sampai ke Danau Toba. Kalau PT Allegrindo membuang limbah, air Danau Toba langsung berubah warna mirip lumpur,” terang Johalim. Lebih lanjut kata Johalim, pihaknya masih fokus mengurus kepentingan karyawan PT Allegrindo dan masyarakat sekitar. Setelah itu, pihaknya segera memproses pembuangan limbah PT Allegrindo. (Copas MSC)
Label:
PEMERINTAHAN
09:54
Limbah Peternakan Babi Terus Dibuang, Saling Surati MUI
Minta Haramkan Mandi di Danau Toba
SIMALUNGUN – Hingga saat ini PT Allegrindo yang
beralamat di Nagori Urung Pane, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun,
masih membuang limbah peternakan babi ke perairan Danau Toba.
Berangkat dari sana, mahasiswa-mahasiswi Siantar-Simalungun yang
tergabung dalam sahabat lingkungan (Saling) menyurati Majelis Ulama
Indonesia (MUI) Siantar-Simalungun agar mengharamkan mandi di Danau
Toba.
Demikian diungkapkan Ketua Saling Johannes Sakti Sembiring didampingi
pembinanya Rado Damanik, Rabu (14/11). Johannes mengatakan bahwa hingga
saat ini perusahaan yang bergerak di bidang peternakan babi itu masih
membuang kotoran ternaknya ke perairan Danau Toba.
Menurut Johannes, Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik yang sudah
sejak lama menjadi daerah tujuan wisata selain Bukit Lawang, Brastagi
dan Nias, wisatawan domestik maupun mancanegara.
Dia mengatakan, keberadaan Danau Toba di Sumatera Utara merupakan
anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang tak ternilai harganya dan
keberadaan Danau Toba sangat berdampak positif terhadap masyarakat di
sekitar, karena hampir rata-rata masyarakat menggantungkan hidupnya
dengan memanfaatkan Danau Toba.
“Melihat hal tersebut timbul pemahaman bahwa kelestarian dan
keindahaan Danau Toba harus dipertahankan dan bahkan harus diciptakan
menjadi suatu objek wisata yang memang benar-benar bisa dinikmati oleh
wisatawan domestik maupun mancanegara yang tentunya akan berpengaruh
terhadap perekonomian masyarakat sekitar.
Tentunya ini bukan hal yang mudah untuk menciptakan hal itu, yang
pasti harus ada kerja sama dan keseriusan antara masyarakat dan
pemerintah,” tegas Johannes.
Lebih lanjut dia menyampaikan, sesuai hasil pantauan Sahabat
Lingkungan, telah terjadi pencemaran-pencemaran dan kecurangan dengan
membuang limbah hasil produksi perusahaan tersebut ke Danau Toba. “Perlu
kami sampaikan bahwa sesuai dengan hasil pemantauan dan penelitian kami
di lapangan ada beberapa hal yang perlu kita pertimbangkan untuk mandi
ke Danau Toba, khususnya bagi umat Islam,” tegasnya.
Masih kata Johannes, PT Allegrindo dengan sengaja membuang limbah
cair sebanyak 1200 liter per hari dan limbah padat sebanyak 60.000 liter
per hari selama16 tahun melalui sungai Silali, Salbe ke Danau Toba yang
menyebabkan terjadi pendangkalan di sekitar pantai Salbe dan daerah
sekitar pantai karena menjadi tempat berkumpulnya lumpur kotor dari
peternakan tersebut.
“Ini jelas sudah melanggar Undang-Undang Nomor 32 Tahun.2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan ini jelas sudah
bertentangan dengan ajaran agama Islam yang mengharamkan Babi,”
tegasnya.
Johannes yang juga pengurus Himpunan Mahasiswa Pemuda Simalungun
(HIMAPSI) ini menambahkan, melalui temuan ini, pihaknya berharap kepada
pimpinan MUI untuk mengeluarkan fatwa haram untuk mandi ke Danau Toba
karena jelas sudah terkontaminasi dengan limbah peternakan babi PT
Allegrindo Nusantara, juga merekomendasikan ke Menteri Lingkungan Hidup
untuk penutupan dan penangkapan pimpinan PT Allegrindo Nusantara karena
telah mencemari Danau Toba. (Copas MCS)
Label:
SUARA AKTIVIS
09:52
Limbah PT PSL Dibuang ke Bah Bolon
BLH Diminta Bertindak
SIMALUNGUN – Sejumlah warga Nagori Pematang
Kerasaan, Kecamatan Bandar, Simalungun, meminta Badan Lingkungan Hidup
(BLH) mengecek ulang dan memberi tindakan atas pembuangan limbah PT PSL
(Prima Sauhur Lestari) ke aliran Bah Bolon.
Pasalnya selama bertahun-tahun, pabrik kelapa sawit tersebut bebas
membuang limbah ke sungai. Anehnya, pihak BLH selama ini belum memberi
tindakan dan sikap tegas terhadap perusahaan.
Menurut warga sekitar, cairan limbah yang dibuang ke aliran Bah Bolon
itu berwarna kecoklat-coklatan. Bahkan beberapa bulan lalu, ada pegawai
berseragam dinas yang disebut-sebut dari BLH Simalungun mengunjungi
pabrik. Oknum pegawai itu juga terlihat mengambil sample (contoh, red)
air sungai dan cairan limbah yang sudah tercampur. Namun setelahnya,
pihak BLH jarang terlihat mengontrol pabrik tersebut.
Menurut Suhendra (46), Minggu (20/1), selama ini ia dan warga lain
sudah berulangkali melaporkan masalah limbah itu ke Pemkab Simalungun.
Namun, belum ada tindakan nyata yang terlihat dilakukan untuk PT PSL.
”Jelas kami tidak terima jika limbah pabrik itu terus-terusan dibuang
ke sungai. Karena selama ini, kami selalu menggunakan air sungai ini
untuk kebutuhan sehari-hari, mulai mandi, mencuci, bahkan memasak,”
ujarnya.
Meski beberapa waktu lalu pihak BLH sudah pernah membuat pernyataan
bahwa cairan limbah PT PSL sudah sesuai baku mutu, namun mereka menduga
pernyataan BLH itu salah. Karena selain warnanya yang
kecokelat-cokelatan (terkadang kehitam-hitaman), cairan itu juga sering
menyebabkan rasa gatal bagi warga yang menyentuhnya.
Padahal sebelum pabrik didirikan, air sungai Bah bolon aman dari rasa
gatal. ”Saya sudah tinggal di kampung ini sejak kecil dan tahu betul
kondisi sungai. Makanya ketika dikatakan BLH itu aman, jelas kami tak
percaya. Buktinya airnya gatal dan juga sering berminyak,” ujarnya lagi.
Sirin (40), warga yang sama, saat ditemui menyebutkan, selain
cairan limbah, keberadaan pabrik juga menyebabkan polusi. Sebab asap
sisa produksi kerap terlihat mengepul. Belum lagi jalan umum yang rusak
akibat selalu dilalui truk yang datang dan pergi dari pabrik tersebut.
“Kalau bisa kami meminta Bapak Bupati Simalungun JR Saragih melakukan
kunjungan ke lokasi. Saat itu kami akan menyampaikan semua keluhan kami
secara langsung. Soalnya surat keluhan kami selama ini tak ada
hasilnya,” ujarnya menambahkan.
”Jika memang diperlukan, kami minta supaya pabrik itu didenda saja
jika terus membuang limbah ke sungai,” jelasnya. Sedangkan Humas PT PSL L
Nainggolan yang dikonfirmasi METRO sebelumnya menyebutkan, semua teknis
pekerjaan pabrik kelapa sawit tersebut sudah melalui prosedur yang
tepat.
Limbah yang dibuang ke sungai itu sudah sesuai dengan baku mutu.
”Soal limbah itu, semuanya sudah sesuai dengan baku mutu,” tandasnya. (Copas MSC)
Label:
SUARA AKTIVIS
09:50

Teater Panakboru Anggarainim Damanik Tetap Lestarikan Budaya & Sejarah Simalungun

[FOTO: DHEV FRETES BAKKARA]
TEATER – AcaraTeater budaya Simalungun Panakboru Anggarainim Damanik, Sabtu, (5/1).
TEATER – AcaraTeater budaya Simalungun Panakboru Anggarainim Damanik, Sabtu, (5/1).
SIANTAR
– Ribuan penonton yang memadati Aula FKIP Nomensen di Jalan Asahan,
Kota Siantar dan memberikan aplaus yang meriah atas kesuksesan teater
Panakboru Anggarainim Damanik, Sabtu (5/1).
Tidak hanya itu, melalui kisah putri Anggarainim nan cantik tersebut,
masyarakat juga diminta untuk tetap melestarikan budaya dan sejarah
Simalungun khususnya sungai Bah Bolon. Teater yang berlangsung mulai
pukul 19.00 WIB tersebut dihadiri dari berbagai kalangan, seperti
mewakili Gubernur Sumatera Utara yakni Aleksius Purba dan jajarannya.
Kemudian Sarmedi Purba serta seluruh anggota Ihutan Bolon Damanik dan
masyarakat umum.
Ketua panitia Ir Hotman Damanik, mengaku berterima kasih atas
apresiasi dan dukungan seluruh masyarakat hingga pementasan cerita
rakyat ini dapat berlangsung sukses. “Kita tidak menyangka teater ini
mendapat dukungan masyarakat luas. Apalagi kisah putri Anggarainim
Damanik ini baru kali kedua dipentaskan di Siantar setelah pada abad
ke-16 dipentaskan rakyat Belanda,” ujarnya.
Dia menerangkan, ide pelaksanaan teater Panakboru Anggarainim Damanik
ini dicetuskan oleh Komunitas Jejak Simaloengeon dan mendapat respon
positif dari Ihutan Bolon Damanik. Mereka sendiri mempersiapkan teater
selama lima bulan.
“Persiapannya cukup singkat, yakni hanya lima bulan dengan melibatkan
para siswa dari Budi Mulia, Taman Siswa dan Panti Karya Remaja (PKR)
GKPS. Mereka yang ikut pementasan berasal dari berbagai kalangan dan
agama. Karena teater ini terbuka untuk umum yang ingin memajukan budaya
dan melestarikan seluruh sejarahnya,” ungkap Damanik.
Dia menambahkan, mereka sengaja mengangkat kisah Putri Anggarainim
mengingat sebelumnya kejadian banjir di Sungai Bah Bolon. Harus disadari
bahwa Putri Anggarainim Damanik berada di sekitar Sungai Bah Bolon.
“Kita harus sadar bahwa kita harus tetap melestarikan, menjaga
kebersihan di sekitar kita khususnya di sungai Bah Bolon. Sesuai dengan
kisahnya, saat ini dia (Anggarainim) berada di sungai tersebut.
Anggarainim lebih memilih untuk tetap tinggal di Sungai Bah Bolon,”
terangnya.
Kata Hotman, mereka juga berharap agar generasi muda juga tetap
peduli akan budaya Simalungun. Sebab, meski berbeda-beda tapi sejarah
dan budaya tetap sama. “Kuncinya mari terus berkarya, pertahankan dan
tetap lestarikan budaya kita. Rencananya kita akan kembali menggelar
teater ini di Medan. Selain itu pada ulang tahun Siantar mendatang akan
dilaksanakan teater Raja Sangnaualuh Damanik,” paparnya.
Sementara itu Pandapotan Damanik yang berperan sebagai Raja atau ayah
dari putri Anggarainim, mengaku percaya diri dalam memerankan
pementasan itu. “Sedikit pun saya tidak ada gugup. Saya percaya diri
dalam memerankan sang Raja. Karena saya merasa yakin, leluhur tetap
menemani kita ketika serius dan menggunakan hati dan jiwa dalam
memerankannya,” jelasnya.
Katanya, mereka berharap lewat pementasan ini seluruh masyarakat
khususnya di sekitar Sungai Bah Bolon tetap melestarikan dan menjaga
kebersihan sungai tersebut. Jangan membuang limbah di lokasi tersebut
karena putri Damanik ada di sana.
“Pemerintah juga harus buka mata untuk ini semua, karena ini salah
satu budaya dan sejarah kita yang harus tetap dilestarikan. Teruslah
berkarya demi nama baik Simalungun,” ungkap Sekjen Ihutan Bolon
tersebut. (Copas MSC)
Label:
TARIAN SIMALUNGUN
08:54
Gudang Komuditi Sistem Resi Gudang Milik Pemkab Simalungun Bumajir Karena Jarang Dimanfaatkan Petani
Written By GKPS JAMBI on Monday, 14 January 2013 | 08:54
Label:
PERTANIAN
08:48
Bangunan Aula Terbuka di Lapangan SMP GKPS P Raya Dinilai Mubajir
![]() | ||||||||||||
Bangunan Gedung Aula Terbuka di bekas lapangan SMP GKPS Pematang Raya. Foto Asenk Lee Saragih-Januari 2013.![]() |
Label:
INFRASTRUKTUR
08:41
Indo Maret di Komplek RUKO Evarina Group disebut-sebut milik Bupati Simalungun JR Saragih. Foto Asenk Lee Saragih. HP 0812 747 7587
PEMBANGUNAN MAJU HANYA DI HAPOLTAKAN P RAYA (HUTANI JR SARAGIH)
Pembangunan
hanya mencolok di Hapoltakan P Raya. Itupun semua bangunan yang ada
disana disebut-sebut miliknya JR Saragih. Sementara pembangunan di
daerah lain di Simalungun terabaikan. DESAK JR SARAGIH BANGUN SIMALUNGUN
SECARA ADIL!!!!!!!!!
![]() | |||
Pelebaran Jalan Provinsi di Hapoltakan hingga lebar 20 meter dengan kondisi mulus. Sementara yang lain lupa. |
![]() | ||||
Depan Kantor Bupati Simalungun yang baru dibangun. Pelebaran Jalan Provinsi di Hapoltakan hingga lebar 20 meter dengan kondisi mulus. Sementara yang lain lupa. |
![]() |
Pelebaran Jalan Provinsi di Hapoltakan hingga lebar 20 meter dengan kondisi mulus. Sementara yang lain lupa. |
![]() |
Depan Kantor Bupati Simalungun yang baru dibangun. Pelebaran Jalan Provinsi di Hapoltakan hingga lebar 20 meter dengan kondisi mulus. Sementara yang lain diabaikan. Foto Asenk Lee Saragih.Januari 2013. |
![]() |
Komplek Retil Milik Efarina Group yang disebut-sebut milik Bupati Simalungun JR Saragih. |
![]() |
Komplek Retil Milik Efarina Group yang disebut-sebut milik Bupati Simalungun JR Saragih.

Label:
INFRASTRUKTUR
08:33
JALAN PROVINSI-RAYA BAYU-BATAS TIGARUNGGU RUSAK BERAT
Kapan Jalan Provinsi P Raya Tujuan Tigarunggu Mulus, Pemkab Simalungun Perjuangkan Dana APBD Prov Sumut atau APBN, jangan hanya menetek APBD Pemkab Simalungun. Foto Januari 2013, Asenk Lee Saragih. (Dibawah Ini Sekelumit Potret Jalan Rusak Provinsi-P Raya-Tigarunggu).
![]() |
Raya Bayu, Pematang Raya. Foto Asenk Lee Saragih-Januari 2013. |
Label:
INFRASTRUKTUR
08:27
KERUSAKAN PARAH JALAN SIMPANG RAYA TUJUAN TIGARAS
Kondisi jalan dari Simpang Raya menuju Tigaras
yang melintasi Desa Sioldas, Bagadu-Simantin-Sibuntuan hingga menuju
Tigaras kini kondisinya memprihatinkan. Bahkan jalan ini merupakan akses
utama Siantar-Tigaras yang dilalui banyak kenderaan
umum.
Bahkan pada Desember 2012 dan Januari 2013 pengendara Bus Umum
mengalihkan jalur perjalanan dari Tigaras tujuan Siantar lewat
Tigarunggu yang jalnnya lumayan bagus. Ribuan Pengguna jalan kini
mendesak Pemerintah Kabupaten Simalungun segera memperbaiki jalan akses
Siantar-Tigaras tersebut. Berikut Sekelumit Rekaman Foto Kerusakan Jalan
Tersebut.(Lee)
![]() | |||||||||||||
Bus Putra GOK Kekiri dari Simpang Raya menuju Tigaras.Foto-foto Asenk Lee saragih (Januari 2013) |
![]() | |||
Kerusakan Jalan lintas Simpang Raya-Tigaras tepatnya di Desa Sipoldas. |
![]() |
Kerusakan Jalan lintas Simpang Raya-Tigaras tepatnya di Desa Sipoldas. |
![]() | |||||||||
Kerusakan Jalan lintas Simpang Raya-Tigaras tepatnya di Desa Sipoldas. |
![]() | ||||
Kerusakan Jalan lintas Simpang Raya-Tigaras tepatnya di Desa Bagadu-Sibuntuon. |
![]() | |||
Kerusakan Jalan lintas Simpang Raya-Tigaras tepatnya di Desa Bagadu-Sibuntuon. |
![]() | |||
Kerusakan Jalan lintas Simpang Raya-Tigaras tepatnya di Desa Bagadu-Sibuntuon. |
![]() | ||||||||||||
Kerusakan Jalan lintas Simpang Raya-Tigaras tepatnya di Desa Bagadu-Sibuntuon. |
Label:
INFRASTRUKTUR
10:19
Kondisi
jalan Haranggaol tersebut hanya sebagian kecil dari kerusakan jalan
sentra pertanian di Kabupaten Simalungun. Prioritas pembangunan jalan
sentra pertanian di Kabupaten Simalungun harus dilakukan, sehingga
pertumbuhan ekonomi masyarakat dapat meningkat. (Aslle)
Kondisi Jalan Rusak Haranggal, Foto Januari 2013.
Bupati Simalungun JR Saragih “Mulutnya Bau Aspal”
Written By GKPS JAMBI on Friday, 11 January 2013 | 10:19
Jalan Rusak Mulai Dari Belokan Jalan dari Haranggaol. Foto Asenk Lee Saragih. |
Pembiaran Belasan Tahun Jalan Rusak Desa Haranggaol
Haranggaol, Berita Simalungun
Janji JR Saragih sebelum menjadi
Bupati Simalungun 2010 lalu begitu menina bobokkan warga Simalungun. Dirinya
saat kampanye berjanji akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan,
khususya sentra pertanian dan wisata di Kabupaten Simalungun. Namun hingga
memasuki tiga tahun kepemimpinannya jadi Bupati Simalungun, janji tersebut hanya
omong kosong belaka.
Faktanya, salah satu contoh
kondisi jalan Simpang Haranggaol menuju Haranggaol yang belasan tahun
kondisinya masih rusak parah. Ironisnya, Bupati JR Saragih kerap berkunjung ke
Haranggaol dengan agenda “bakar-bakar ikan”.
Slogan “mulut JR Saragih bau
aspal” ternyata merebak dikalangan masyarakat Haranggaol sekitarnya. JR Saragih
dituding telah “makan aspal” sehingga tidak punya aspal untuk membangun jalan
Haranggaol yang kindisinya tambah parah.
Sekitar 10 kilo meter jalan Desa
Wisata Haranggaol kondisinya kini rusak berat. Akibat rusaknya jalan tersebut, pengguna
jalan dan wisatawan enggan singgah ke Haranggaol karena sulit dilalui
kenderaan. Sejumlah tebing jalan longsor akibat diguyur hujan. Butuh penanganan
serius guna memajukan Desa Wisata Haranggaol seperti era 1980an.
Pengamatan Sauhur Januari 2013 menunjukkan,
kondisi jalan rusak tersebut sepanjang jalan dari Sirpang Harangaol, Kecamatan
Purba hingga Haranggaol. Sepanjang jalan tampak terkelupas dan berlobang hingga
kedalaman 30 centi meter.
Jalan wisata tersebut sangat
membahayakan untuk dilalui apalagi kenderaan besar. Kini kondisi jalan
sepanjang 10 km tersebut memprihatinkan. Musim hujan di Kabupaten Simalungun Januari
2013, membuat banyak tebing jalan longsor hingga menunutupi badan jalan.
Menurut salah seorang supir
angkutan desa jurusan Haranggaol-Saribudolok-Siantar, Supratman Saragih,
kondisi jalan desa wisata Haranggaol sudah lama memprihatinkan. Pihaknya
meminta pemerintah Kabupaten Simalungun dan Provinsi Sumatera Utara bisa
membenahi jalan desa wiata tersebut.
“Jalan ini pernah bagus saat
Bupati Simalungun dijabat Jhon Hugo Silalahi. Abis jebatan itu, kondisi jalan
Haranggaol semakin terabaikan. Lebih parah lagi, truk fuso pengangkut pakan
ikan keramba membuat kondisi jalan tambah parah, sementara kontribusi pajak
dari kolam ikan jaring apung nihil,”katanya.
Disebutkan, kondisi jalan
sepanjang jalur itu butuh penanganan cepat. Selain drainase jalan tidak ada,
musim hujan membuat air masuk ke badan jalan yang mengakibatkan terjadinya
longsor pinggir jalan dan membuat jalan terkelupas dan berlobang. Bupati
Simalungun JR Saragih harus segera memperbaiki jalan tersebut sehingga slogan “Mulut
JR Bau Aspal” tidak melekat di masyarakat Haranggaol.
Kondisi Jalan Rusak Haranggal, Foto Januari 2013.
Puncak Panatapan Haranggaol |
Desa Purba Saribu |
Jalan Tikungan Puncak Haranggaol |
Panorama Haranggaol dipandang dari Puncak Panatapan Haranggaol, Januari 2013. Foto-foto Asenk Lee saragih-0812 7477587. |
Desa Purba Saribu |
Desa Purba Saribu |
Panorama Haranggaol dipandang dari Puncak Panatapan Haranggaol. Foto-foto Asenk Lee saragih-0812 7477587. |
Label:
INFRASTRUKTUR
DANRINDAM I BB/ Mengucapkan

DIRGAHAYU TNI ' Semoga TNI Selalu di Hati Rakyat, Menjadi Kebanggaan Ibu Pertiwi, Sinergi, dan Maju Bersama Negeri, AMIN

Tinuktuk Sambal Rempah Khas Simalungun Dari Devi Damanik

Tinuktuk adalah Sambal Rempah Khas Simalungun yang berkhasiat bagi tubuh dan enak untuk sambal Ikan Bakar atau sambal menu lainnya. Permintaan melayani seluruh Indonesia dengan pengiriman JNT dan JNE. Berminat hubungi HP/WA Devi Yusnita Damanik 0815 3445 0467 atau di Akun Facebook: Devi Damanik.

Peletakan Batu Pertama Pembangunan “Monumen Makam Hinalang” (St RK Purba)

Hinalang- Pdt Jhon Rickky R Purba MTh melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pusara “Monumen Makam Hinalang” (St RK Purba) di Desa (Nagori) Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (22/10/2019). Acara Peletakan Batu Pertama dilakukan sederhana dengan Doa oleh Pdt Jhon Rickky R Purba MTh. Selengkapnya KLIK Gambar

Catatan Kecil Lomba Cover Lagu Simalungun “Patunggung Simalungun”

“Lang jelas lagu-lagu Simalungun sonari on. Tema-tema pakon hata-hata ni lagu ni asal adong. Irama ni pe asal adong, ihut-ihutan musik sonari. Lagu-lagu Simalungun na marisi podah lang taridah.” (Semakin kurang jelas juga lagu-lagu Simalungun belakangan ini. Tema dan syairnya asal jadi. Iramanya pun ikut-ikut irama musik zaman “now” yang kurang jelas. Lagu-lagu Simalungun bertema nasehat pun semakin kurang”.
