Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Akses Infrastruktur Buruk, Produksi Pertanian di Simalungun Menurun

Panen Kol di Kecamatan Sipitu Huta, Kabupaten Simalungun. Foto Dori Alam Girsang
BERITASIMALUNGUN.COM, Medan-DPRD Provinsi Sumatera Utara merasa prihatin dengan produksi pertanian dari Kabupaten Simalungun yang mengalami penurunan sehingga kurang mendukung ketahanan pangan di daerah itu. Turunya produksi itu akibat akses jalan ke sentra pertanian buruk dan langkanya pupuk bersubsidi.

Ketua Komisi B DPRD Sumut Sopar Siburian dalam rapat dengar pendapat dengan Dinas Pertanian Sumut di Medan, Rabu (24/2/2016) mengatakan, kondisi itu sangat disesalkan karena Simalungun selama ini dikenal sebagai lumbung beras.

Padahal Simalungun memiliki potensi pertanian yang sangat besar dan sejak lama dikenal sebagai lumbung beras karena memiliki produksi yang sangat banyak.

Politisi Partai Demokrat itu mengharapkan Dinas Pertanian Sumut mencermati kondisi tersebut agar dapat mengembalikan kejayaan pertanian Simalungun.

Anggota Komisi B DPRD Sumut Jantoguh Damanik mengatakan, menurunnya produksi pertanian Simalungun diperkirakan karena banyaknya infrastruktur pertanian di daerah itu yang rusak.

Ia mencontohkan infrastruktur pertanian berupa saluran irigasi di Kecamatan Panei Tongah yang telah mengalami kerusakan cukup lama.

Disebabkan luas lahan pertanian yang memanfaatkan irigasi tersebut dibawah 1.000 hektare, perbaikannya menjadi tanggung jawab Pemkab Simalungun.

Namun anggaran Pemkab Simalungun defisit. "Mohon Pemprov Sumut mengalokasikan perbaikannya," kata politisi PDI Perjuangan itu.

Kepala Dinas Pertanian Sumut Aspan Sofian Batubara mengatakan, Simalungun masih menjadi lumbung beras di Sumut karena memiliki produksi yang banyak.

Namun pola tanam yang dilakukan petani di Simalungun menyebabkan panen yang ada dilaksanakan pada tahun berikutnya. “Mereka menanam pada September sampai Desember 2015, panennya pada 2016," katanya.

Menurut Aspan, masa panen yang berganti tahun tersebut menyebabkan catatan panen dari Simalungun berkurang pada masa tahun bercocok tanam. Padahal, jumlah panen dari Simalungun cukup banyak, bahkan lebih tinggi jika dibandingkan dengan hasil produksi dari beberapa kabupaten lain di Sumut.


Hingga September 2015, hasil pertanian di Simalungun mencapai 541.299 ton dari lahan seluas 112.257 hektare. (Anlee)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments