INDEKS BERITA
08:12



Jabatan Walikota Pematang Siantar Berakhir 23 September 2015, Bupati Simalungun 28 Oktober 2015
Written By Beritasimalungun on Saturday, 30 May 2015 | 08:12



![]() |
Pertemuan Ketum Gerindra Prabowo, Fadli Zon, Sortaman Saragih dan Pradi Supriatna. Hambalang, April 2015. FT IST |
BERITASIMALUNGUN.COM, Medan-KPU Sumatera Utara telah membuat jadwal pelaksanaan pilkada serentak di provinsi itu. KPU Sumut berencana pemungutan suara pilkada serentak 14 kabupaten dan kota di provinsi ini akan digelar pada 16 Desember 2015.
Sementara jabatan Walikota Pematang Siantar berakhir 23 September 2015 dan Bupati Simalungun 28 Oktober 2015.
Usai
rapat dengar pendapat dengan DPRD Sumut di Medan, Angota KPU Sumut Evi Novida Ginting mengatakan, pihaknya sudah
menyiapkan rancangan tahapan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah
(pilkada) di 14 kabupaten/kota.
Seluruh rancangan
tahapan tersebut disesuaikan dengan materi Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang (Perppu) yang sedang dibahas DPR RI. Proses
pilkada akan diawali dengan pendaftaran bakal calon ke KPU
kabupaten/kota yang direncanakan pada 26 Februari hingga 3 Maret 2015.
Ketua
KPU Sumut Mulia Banurea mengatakan, jika seluruh materi dalam Perppu
tersebut diterima, pihaknya telah siap secara keseluruhan untuk
menyelenggarakan pilkada serentak.
Sebagai tindak
lanjut dari pembahasan perppu, KPU telah menyiapkan tiga Peraturan KPU
(PKPU) yakni tentang tahapan, program, dan jadwal pilkada, tentang
proses dan syarat pencalonan, serta tentang pemutakhiran data pemilih.
"Kita
semua, terutama KPU 14 kabupaten/kota siap lahir batin melaksanakan
pilkada serentak," katanya. Menurut Mulia, kesiapan tersebut juga
meliputi pengalokasian anggaran pilkada yang telah disediakan 14
kabupaten/kota tersebut.
Namun pihaknya
kemungkinan akan melakukan penyesuaian jika ada perubahan aturan dari
materi perppu yang sedang dibahas DPR. "Kita belum bisa memutuskan kalau
ada perubahan, kita tidak bisa spekulasi," katanya.
Dari data yang didapatkan di KPU Sumut, terdapat 14 kabupaten/kota yang jabatan kepala daerahnya akan berakhir pada tahun 2015.
Ke-14
daerah itu adalah Kota Medan (26 Juli 2015), Kota Binjai (13 Agustus
2015), Kota Sibolga (26 Agustus 2015), dan Kota Pematang Siantar (23
September 2015).
Kemudian, Kabupaten Serdang
Bedagai (8 Agustus 2015), Tapanuli Selatan (12 Agustus 2015), Toba
Samosir (12 Agustus 2015), Asahan (19 Agustus 2015), Labuhan Batu (19
Agustus 2015), Pakpak Bharat (26 Agustus 2015), Humbang Hasundutan (28
Agustus 2015), Samosir (25 September 2015), Simalungun (28 Oktober
2015), Labuhan Batu Utara (15 November 2015). (Net)
Label:
POLITIKA
10:45
17 Pelajar Ini Tewas Mengenaskan di Tapteng
Written By Beritasimalungun on Friday, 29 May 2015 | 10:45
![]() |
Isak Tangis Keluarga Orang Tua Korban. IST |
Gara-garanya Truk Terbalik ke Parit Kebun Kelapa Sawit
TAPTENG-Mobil dump truck milik PT Sinar Gunung Sawit Raya (SGSR) yang mengangkut
puluhan pelajar SD, SMP dan SMA terbalik di Jalan Baru (jalan tanah),
Mujur, Desa Masnauli, Kecamatan Manduamas, Tapteng, Kamis (28/5) pagi.
Sebanyak 17 pelajar yang merupakan anak-anak dari para karyawan di
perusahaan kelapa sawit itu tewas.
Informasi yang dihimpun, truk bernomor polisi BK 8912 EA itu terbalik
ke sebuah parit setelah ban depan kanannya lepas dari as-nya. Saksi
mata, A Pasaribu (37) menyebutkan, kejadian itu berawal saat dua mobil
dump truck membawa penumpang pelajar melaju menuju sekolahan di Desa
Paranginan, kecamatan setempat. Kedua truk tersebut saling mendahului.
“Tiba-tiba truk yang sudah mendahului mobil yang di depannya sekira 7
meter itu kemudian ban bagian depan terlepas dari as-nya. Truk oleng
dan tidak dapat di kendalikan oleh supirnya bernama Rahmadani. Truk itu
kemudian terbalik ke arah parit kebun kelapa sawit di sisi kanan jalan.
Puluhan anak sekolah yang dibawanya itu sebagian terlempar, sebagian
lagi ikut terbalik dan tertimpa truknya. Truk itu tertanam di lumpur
parit kebun itu,” ujarnya di lokasi kejadian, Kamis
(28/5/2015).
![]() |
Keluarga Korban |
Masih saksi A Pasaribu, evakuasi korban tidak dapat segera dilakukan
karena lokasinya terbilang jauh dari keramaian. Upaya pertolongan baru
dapat dilakukan setelah 1 unit alat berat mengangkat badan truk yang
menutupi para korban di dalam parit tersebut. “Yang masih hidup dan kritis langsung dilarikan ke puskesmas dan bidan setempat untuk mendapat petolongan,” ujarnya.
Kapolsek Manduamas AKP Endah Iwan Tarigan mengatakan, peristiwa naas
mengkibatkan korban meninggal sebanyak 17 orang. Korban selamat 6
orang, 1 luka berat patah kaki. “Sedangkan para korban selamat sudah
dipulangkan dan yang luka sedang dibawa ke puskesmas dan bidan
terdekat,” kata Kapolsek.
Data yang diperoleh, korban meninggal dunia yang sudah dibawa ke
Puskesmas Manduamas di antaranya, Gabriel Laia (12), Viliana Laia (16),
Rosalinda Manik (16), Risda Wati Hutagalung (16), Boi Tinambunan (16),
Indah Sari Tinambunan (16), Upiana Laia (15), Bona Munthe (14),
Ariantinus Manalu (16), Arfianus Mendofa (14), Agusman Delau (15), Ranto
Manalu (16), Paulinus Tumanggor (15), Jonas Rivaldo Hulu (13), Erwinto
Nainggolan (17), Purnama Sari Siregar (17), dan Victor Telambenua (15).
Sedangkan 6 korban selamat dalam kondisi luka-luka , Ricard Tamba
(15) mengalami patah kaki, yang luka lecet dan sudah dipulangkan ke
rumah masing-masing yakni Melani Halawa (13), Marina Ginting (11), Rika
Silalahi (16), Delima (18), dan Rika Arianti Tumanggor (15).
Menurut Ricard Tamba (15), salah satu korban selamat yang didamping
ibunya R Br Siregar di Puskesmas Mandumas, mengatakan saat itu dua truk
membawa pelajar yang ia tumpangi mendahului kendaraan lainnya. Namun
tiba-tiba truk yang mereka tumpangi seperti di rem mendadak. Sejumlah
penumpang terdorong ke depan dan ada yang terjatuh dari bak truk.
“Kemudian truk itu terbalik dan kami sudah berada di parit yang basah
dan berlumpur. Ada beberapa kawan yang teriak minta tolong. Banyak
suara minta tolong di bawa bak truk itu. Ada sekitar satu jam kami
berada di bawah truk itu barulah truknya terangkat. Bapak saya datang
menolong saya,” ujar Ricard sembari menambahkan truk yang ditumpangi itu
rupanya salah satu ban depannya lepas.
Pihak keluarga berharap, pihak perusahaan agar mengganti angkutan
pelajar dari perusahaan itu. “Jangan lagi memakai truk rongsokan seperti
itu. Kami juga berharap kepada pemerintah agar meperhatikan nasib para
korban ini,” harap orangtua Ricard.
R Br Siregar sendiri tampak terus memeluk anaknya Ricard. Katanya,
kejadian itu ia ketahui dari tetangga yang meneleponnya
menginformasikan. “Truk terbalik di parit kebun baru. Setelah saya tahu
itu truk anak sekolah, jantung saya tidak tenang lagi. Sya terus berdoa,
oh Tuhan tolong selamatkan mereka. Suami saya menyusul ke sana.Karena
beberapa orang mengatakan korban tertutup bak truk di parit dan tidak
bisa keluar,” ujar Br Siregar.
“Setelah saya mengetahui anakku dilarikan ke puskesmas, saya
menuyusul ke Manduamas dan saya melihat anakku hanya kaki kirinya yang
patah,” pungkasnya.
Sementara itu Plt Bupati Tapteng Sukran J Tanjung yang diwakili
Sekdakab Henri Tobing dan sejumlah pimpinan SKPD , bersama rombongan
Kapolres Tapteng AKBP Boni JS Sirait dan Dandim 0211/TT Letkol Inf Indra
Kurnia tampak datang melayat ke sejumlah rumah korban.
Saat dikonfirmasi di rumah duka keluarga Indah Sari Tinambunan, siswi
kelas 2 SMP Negeri 1 Manduamas, Kadis pendidikan Delta Pasaribu mengaku
turut berduka dan prihatin yang sedalam-dalamnya atas musibah itu.
Apalagi karena semua korban adalah pelajar.
“Ini pelajaran, ke depan kita akan memikirkan apakah di kebun PT SGSR
ini akan dibangun ruang belajar jarak jauh. Itu nanti kita akan
pikirkan, kita lihat dulu kondisinya. Karena memang di sana juga ada
sekolah dasar (SD), saya kira itu boleh kita lihat bagaimana ke
depannya,” ujarnya. (Sumber: http://www.posmetro-medan.com)
Label:
HUKRIM
17:37
Pertemuan Relawan Pemenangan Sortaman Saragih Menuju Walikota Siantar Dimulai
Written By Beritasimalungun on Wednesday, 27 May 2015 | 17:37
![]() |
Pertemuan Relawan Pemenangan Sortaman Saragih Menuju Walikota Siantar Dimulai di Siantar Hotel, Rabu 27 Mei 2015. FT IST |
BERITASIMALUNGUN.COM, P Siantar-PERTEMUAN RELAWAN PEMENANGAN SORTAMAN SARAGIH MENUJU WALIKOTA SIANTAR 2015-2020.
Bang Saragih Taringat use sanggah pemenangan mahrum sipayung, bois na bois,
.. halani ai usulhu anggo gkps cukup 2,3 kali selebihnya harus ke non gkps .....
.. halani ai usulhu anggo gkps cukup 2,3 kali selebihnya harus ke non gkps .....
Lukman Damanik Marsada ma hita tene pamonangkon Sortaman Saragih on menuju siantar 1 ase sijolom suhulni pisou aima simada talun.
Sortaman Saragih Terima
kasihlah buat semua hadirin yg berkomitmen untuk menjadi "Relawan
Sortaman". Semoga perjuangan kita untuk mewujudkan Siantar Kota
Pendidikan yang Damai dan Sejahtera dapat tercapai.
Label:
PEMERINTAHAN,
POLITIKA,
SUARA AKTIVIS
15:45
Surat Terbuka Warga Soal Rusak Parahnya Jalan di Simalungun
![]() |
Foto Kondisi Jl. Kecamatan Tanah Jawa - Kecamatan Hutabayu Raja |
SURAT TERBUKA
Kepada YTH :
Tokoh Masyarakat / LSM / Pemuka Agama Sumatera Utara
Di -
Sumatera Utara
Perihal : Dukungan Moril
Dengan Hormat,
Melalui Media yang terhormat ini Saya selaku warga Nagori / Desa Pokan
Baru Kecamatan Hutabayu Raja Kabupaten Simalungun Sumatera Utara, ingin
menyampaikan beberapa hal sesuai dengan perihal surat ini :
1.
Kurang lebih 5 (lima) Tahun sudah Jalan antar Kecamatan, Kecamatan
Tanah Jawa - Kecamatan Hutabayu Raja sepanjang Kurang lebih 20 Kilometer
kondisinya rusak parah .
2. Bahwa terhadap keadaan yang dimaksud
sampai saat ini tidak ada perhatian yang berarti dari Pemangku Jabatan
Daerah yang dimaksud .
3. Bahwa kami yakin permasalahan yang
dimaksud juga diketahui oleh wakil Rakyat / DPRD setempat, tetapi
melihat keadaan jalan yang dimaksud sampai saat ini kondisinya rusak
parah, seakan-akan Daerah kami tersebut tidak merupakan bagian dari
wilayah yang diwakili oleh DPRD setempat .
4. Selaku putra daerah
yang cinta dengan daerahnya, Berbagai upaya telah kami lakukan
sehubungan dengan permasalahan dimaksud, namun tidak ada tanggapan yang
berarti dari Pemangku Jabatan setempat .
5. Berdasarkan hal-hal
yang kami jelaskan diatas, dengan rendah hati melalui forum ini kami
datang kehadapan saudara-saudara kami sekalian meminta atau memohon
dukungan moril sehubungan dengan permasalahan tersebut . bantu kami
untuk mengingatkan pemangku jabatan setempat bahwa permasalahan
dimaksud adalah juga merupakan bagian dari kewajiban mereka atas hak
yang mereka terima .
Demikian Surat ini kami sampaikan atas
perhatian yang telah diberikan kami ucapkan terimakasih . Kiranya Tuhan
Beserta Kita disetiap aktifitas kita masing-masing . Amin . HABONARON DO
BONA ! HORAS !
Hormat Saya,
TTD
B. Anton Situmorang, SH
![]() |
Foto Kondisi Jl. Kecamatan Tanah Jawa - Kecamatan Hutabayu Raja |
![]() |
Foto Kondisi Jl. Kecamatan Tanah Jawa - Kecamatan Hutabayu Raja |
![]() |
Foto Kondisi Jl. Kecamatan Tanah Jawa - Kecamatan Hutabayu Raja |
Label:
INFRASTRUKTUR
15:39
“Harusnya UU Kebebasan bukan Perlindungan Umat Beragama”
![]() |
Pendeta Martin Sinaga. (Foto: Martahan Lumban Gaol). |
JAKARTA-Kementerian Agama (Kemenag) saat ini
tengah mempersiapkan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Umat Beragama
(RUU PUB). Menurut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, RUU PUB
merupakan hasil forum group discussion yang dilakukan Kemenag dengan
para tokoh agama. Nantinya aturan tersebut akan menjadi wadah hukum agar
umat beragama terlindungi dalam menjalankan ibadah.
Melihat hal tersebut, Pendeta Martin Sinaga berpendapat seharusnya
Pemerintah membuat Undang-Undang Kebebasan Umat Beragama, bukan
Perlindungan Umat Beragama. Sebab, menurut dia, hal tersebut lebih
sesuai dengan isi Pasal 29 Ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 yang
mengatakan ‘Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu’.
“Pertanyaan saya, mengapa tidak disebut UU Kebebasan Umat Beragama?
Bukankah itu lebih cocok karena turunan dari Pasal 29 Ayat (2) UUD 1945
bahwa negara menjamin kebebasan umat beragama?,” kata Pendeta Martin
kepada satuharapan.com, usai menjadi pembicara dalam book
sharing bertema ‘Kristenisasi vs Islamisasi, Dialog sebagai Alternatif?’
di Percetakan BPK Gunung Mulia, Jalan Raya Bogor KM 28 No 43,
Cimanggis, Jakarta Timur, Selasa (26/5).
“Jadi kalau negara jamin kebebasan buatlah UU Kebebasan Beragama
bukan perlindungan umat beragama,” Pendeta dari Gereja Kristen Protestan
Simalungun (GKPS) itu menambahkan.
Dia pun berpendapat Pemerintah harus berhati-hati mengangkat masalah
umat beragama ke dalam perundang-undangan. Sebab, menurut dia hal
tersebut berkaitan dengan landasan dan kerangka budaya kehidupan
masyarakat Indonesia. “Ketika kerangka cultural ini mau diangkat ke
dalam perundang-undangan, disitu kita harus hati-hati,” ujar sosok yang
merupakan Dewan Redaksi satuharapan.com itu.
Menurut dia, bila negara berhasil mewujudkan kebebasan umat beragama
di Indonesia, maka dengan otomatis agama akan terlindungi juga. Jadi,
sebaiknya pemerintah mengatur perihal kebebasan umat beragama, bukan
perlindungan.
“Jangan mulai dengan perlindungan yang seolah-olah kurang bebas, bebas sekali, jadi harus dilindungi,” tutur Pendeta Martin.
“Saya kira cocok kita mulai dengan kebebasan,” dia menambahkan. (Sumber: SATUHARAPAN.COM )
Label:
RAGAM BUDAYA,
SUARA AKTIVIS
21:42
Sortaman Saragih akan Menjadi Walikota Pematangsiantar ?
Written By Beritasimalungun on Tuesday, 26 May 2015 | 21:42
Dia pembelajar, pendidik, dokter, pengusaha, pekerja sosial, juga
politisi. Termasuk, dia agamawan yang meski pun tergolong kaum awam di
Gereja, organisatoris, dermawan, pemerhati masalah-masalah sosial.
Dia
juga adalah seorang ayah yang baik bagi tiga putra-putrinya, Nia Citama,
Morgan Citama dan Vita Citama, plus suami yang disayang oleh istrinya
Drg Risma Sitorus MPPM yang sehari-hari bekerja sebagai Pegawai Negeri
Sipil di Kementerian Kesehatan RI di Jakarta. Dan dia adalah Dr Sortaman
Saragih SH MARS, putra petani dari pasangan St Bosi Haifan Saragih
Simarmata/ Lukertina Boru Silalahi dari Desa Purba Tongah di Kecamatan
Purba, Simalungun.
Namanya sangat populer dan tenar di Depok,
Jawa Barat, Jakarta, dan sudah tentu di Pematangsiantar serta
Simalungun. Juga di tengah akademisi, apalagi masyarakat kebanyakan. Itu
disebabkan di Depok dia mendirikan sekaligus pemilik Rumah Sakit Citama
Grup, Pendiri Akademi Kebidanan di bawah bendera Citama Grup, serta
pendiri Yayasan Logos.
Dia juga kerap diundang sebagai pembicara pada
berbagai seminar, termasuk penulis buku Orang Simalungun (2008) dan
Revolusi Diri (2011), jauh sebelum Jokowi memproklamirkan revolusi
mental.
Sebagai seorang organisatoris, dia aktif sebagai Anggota
PERMIAS, Wakil Ketua DPC PDP, Ketua KIRA-GERINDRA, serta Anggota Majelis
Gereja. Juga Ketua Yayasan Logos Indonesia, Ketua Yayasan Akademi
Kebidanan Citama di Depok.Dia pernah menjadi guru di BT/ BS MEDICA yang
kesohor itu, dokter klinik di Biro Pusat Statistik Jakarta, Dokter di
Klinik Citama juga di Rumah Bersalin Citama, Dosen di Akademi Kebidanan
Citama, dan dokter di Puskesmas Mauara Gembong, Bekasi. Mapan memang
dia. Baik dalam pengalaman sebagai pendidik, pengusaha, organisatoris.
Dan kemapanannya inilah yang belakang membuat dia terjun ke bidang
politik.
"Politik itu baik, sebab tujuannya adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan ummat manusia. Meski pun, politik bisa
menjadi buruk kalau dikendalikan oleh orang jahat", katanya kepada saya
ketika kami berbincang berlama-lama di Pematangsiantar belum lama ini.
Di mata saya. Sortaman adalah orang yang tepat waktu hidup di zamannya.
Dia memang pemilik gerakan perubahan yang sesungguhnya, yang memang
sangat dibutuhkan masyarakat kita saat ini.
Di tengah hiruk pikuk
pemimpin-pemimpin pemerintahan (daerah) yang hura-hgura, glamour serta
korup, Sortaman lahir dan hadir. Karena itulah, keikhlasannya untuk
menjadi Walikota Pematangsiantar periode 2015 - 2020 saya sambut dengan
gembira, dan yang paling penting lagi, disambut masyarakat Kota
Pematangsiantar dengan keplokan tangan membahana.
"Betul. Saya
akan maju menjadi Calon Walikota Pematangsiantar, dan beberapa kawan
mendorong serta mendukungsaya untuk itu", katanya kepada saya ketika
saya telepon dia beberapa hari lalu.
Niatnya yang ikhlas dan
tulus untuk menjadi Calon Walikota Pematangsiantar yang didorong serta
didukung beberapa kawannya itu, saya pikir tidak berlebihan. Wajar dan
pantas bahkan sudah menjadi kewajibannya. Saya melihat, adalah kewajiban
baginya bahkan ibadahnyalah untuk menjadi Walikota Pematangsiantar.
Kota ini memang membutuhkan sosok seperti Sortaman, seorang yang
bersahaja, sederhana, santun, peduli serta penuh perhatian. Sifat atau
karakter yang sudah melekat pada dirinya, sesuatu yang memang tak bisa
dibuat-buat.
Menyelisik dan mencermati masa lalunya siapa dia dan
bagaimana, dia memang pantas dan patut untuk diacungi jempol. Sebagai
putra petani yang sederhana, sejak kecil Sortaman sudah diajar dan
terbiasa hidup dalam kesederhanaan.
Menyelesaikan SD dan SMP di tanah
leluhurnya Tigarunggu, dia selalu mendapat prestasi di sekolahnya.
Menyelesaikan sekolahnya di SMA Budi Mulia Pematangsiantar 1987 dengan
cemerlang, dia pun diterima pada Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara (USU) Sebuah sekolah yang tidak bisa sembarangan dimasuki
lulusan SMA.
Dan disini, Sortaman juga mampu menyelesikan pendidikannya
tepat waktu serta segera bekerja di Puskesmas Muaragembong , Bekasi
sebagai dokter PTT.
Masa-masa menjalani pendidikannya di FK USU
Medan, bagi Sortaman bukanlah hal yang gampang. Itu disebabkan kiriman
uang dari orang tuanya pun terhenti oleh sesuatu seba dan lain hal. Tapi
dia tidak menyerah. Kuliah sambil bekerja pun dilakoninya dengan tekun
dan setia, taat dan patuh serta penuh disiplin serta loyalitas yang
tinggi. Tak heran, Dr Renhart Silalahi seniornya yang jga pemilik BT/ BS
MEDIKA, sangat mengagumi pribadi Sortaman.
"Dia seorang yang
tekun dan setia. Dan terutama, dia seorang yang jujur, ikhlas, pekerja
keras dan taat aturan", kata Reinhart kepada saya. Di mata Renhart,
Sortaman juga pegaul yang luwes, ramah, santun dan bertutur kata
sederhana. Karenanya tak heran dia memiliki teman dari berbagai
kalangan, baik Minang, Aceh, Nias, Cina, Melayu, Jawa.
"Dari
pergaulannya yang luas itulah akhirnya Sortaman terbentuk sebagai
seorang nasionalis. Dia memang bergaul lintas etnis, lintas agama bahkan
lintas tingkatan", ujar Dr Reinhart.
Cerita Sortaman mampu
menerobos kemiskinan dan ketertinggalan antara lain berkat
pembelajarannya, pergaulannya, kerja kerasnya, serta kepercayaan dan
disiplinnya termasuk kesetiaannya. Saat bertugas di Puskesmas
Muaraembong, dia juga membuka praktek pada sore harinya.
Disana dia
menomorkanduakan tarif atau biaya. Yang menjadi nomor satu adalah
pelayanan, kenangnya, dan itulah yang membuat tempat prakteknya
dikungjungi banyak sekali pasien. Apalagi, prinsip yang dilakoninya
pasien ditangani terlebih dahulu secara cepat dan tepat, sedang
pembiayaan menjadi urusan belakang.
Dalam kemapanannya di bidang
ekonomi, Sortaman pun mengikuti pendidikan di Amrik. Di Negeri Paman Sam
inilah anak Tigarunggu itu melihat dan belajar bahwa sebagai negara
maju disana warganya secara umum tertib dan disiplin, taat aturan, tidak
ada diskriminasi antara kaum mayoritas dan kaum minoritas, juga antara
kulit hitam dengan kulit putih, juga tidak ada diskriminasi agama. Dan,
yang paling penting pemerintahnya selalu meenjadi penyedia kenyamanan
serta kesejahteraan bagi rakyatnya.
Kembali ke tanah air,
Sortaman pun mulai mengalihkan perhatian kepada bidang politik.
Pengalamannya di banyak bidang dan sektor dijadikannya alasan kenapa
akhirnya dia menekuni bidang ini. Sebuah ladang pengabdian yang menjadi
harapan dan cita-citanya.
Di mimpinya pemerintahan adalah dimana
pemimpinnya hanya bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup yang
dipimpinnya. Mensejahterakan rakyat dalam artian luas, dan untuk itulah
dibutuhkan pemimpin yang baik dan benar.
Kalau orang baik dan benar
tidak maju untuk mengendalikan pemerintahan, maka orang jahatlah yang
akan menentukan nasib rakyat, katanya.
"Dan apabila ada
masyarakat yang sengsara diizinkan Tuhan di hadapanmu, berarti Tuhan
sedang menyuruhmu untuk memikirkan nasibnya", ujar Sortaman penuh nuansa
filosofis.
Karena itulah saya melihat, niat tulus dan keikhlasan
Sortaman untuk menjadi Walikota Pematangsiantar, wajib untuk didukung
oleh segenap warga kota ini. Wajib, sebab kalau tidak Sortaman yang
menjadi Walikota Pematangsiantar sekarang ini niscaya warga akan tetap
kecewa pada pemimpinnya. Maka, penderitaan bahkan kesengsaraan masih
akan tetap menyelimuti kehidupan warga kota ini, dan sesal kemudian
tidak berguna.
Tapi juga, tidak mudah untuk menjadi seorang
kepala daerah. Antara lain, dibutuhkan uang yang cukup banyak untuk
ongkos-ongkos operasional. Karena itulah, Sortaman wajib pula didukung.
Tidak saja dalam bentuk tenaga, pikiran, waktu dan doa. Termasuk, dan
ini yang penting sekali : Uang ! Lantas bagaimana caranya ?. Siantar Estate, 26 Mei 2015. (Ramlo R Hutabarat)
Label:
PEMERINTAHAN,
POLITIKA
07:50
Selamat Pesta Sekolah Minggu GKPS Ke 47
Written By Beritasimalungun on Sunday, 24 May 2015 | 07:50
Label:
RAGAM BUDAYA
21:33
Gideon Purba dan Resman Saragih Dukung Sortaman Saragih Maju di Pilkada Siantar
Written By Beritasimalungun on Saturday, 23 May 2015 | 21:33
![]() |
Dukungan itu ditandai dengan jamuan makan bersama dengan tradisi Adat Simalungun "Manurduk Dayok Binatur" dari kedua tokoh birokrasi itu kepada St dr Sortaman Saragih SH MARS, Sabtu (23/5/2015). |
BERITASIMALUNGUN.COM, Pematangsiantar-Dua tokoh birokrasi di Pemerintahan Kabupaten Simalungun yang sempat digadang-gadang maju di Pilkada Walikota Siantar Desember 2015 yakni Gideon Purba dan Resman Saragih sepakat menarik diri dari niat maju di pencalonan Walikota
Siantar dan meminta Sortaman Saragih untuk maju merebut kursi Siantar 1.
Dukungan itu ditandai dengan jamuan makan bersama dengan tradisi Adat Simalungun "Manurduk Dayok Binatur" dari kedua tokoh birokrasi itu kepada St dr Sortaman Saragih SH MARS, Sabtu (23/5/2015). Hal itu mengundang kagum satu hati dalam kebersamaan atau sejalan dengan Motto Pemerintah Kota Pematangsiantar "Sapangambei Manoktok Hitei" (Bekerjasama).
Dukungan dari berbagai kalangan, baik tokoh masyarakat setempat, aktivis, tokoh agama, partai politik, pemuda dan masyarakat kecil kini mendorong Sortaman Saragih untuk maju di Pilkada Siantar dengan harapan agar Kota Pematangsiantar lebih baik kedepan.
Sejumlah masyarakat meminta Sortaman Saragih untuk memiliki visi dan misi dengan memberikan solusi untuk kemajuan Kota Pematangsiantar serta Pemerintahan Kota Pematangsiantar bebas dari KKN. (Lee)
![]() |
Salam komando dalam gotong royong perjuangan. Semoga. |
Label:
PEMERINTAHAN,
POLITIKA
17:20
In Memoriam Jhon Lenon Sipayung (1976-2015)
![]() |
Lenon Sipayung, pada saat Peluncuran Buku: Refleksi Melayani di Tengah-tengah Masyarakat: Lima Puluh Tahun Pelpem GKPS di Pelpem GKPS, 8 April 2015. Foto St Jannerson Girsang. |
Pagi itu, 21 Mei 2015, saya sangat terkejut membaca status Paulus Sinaga, seorang staf Pelpem GKPS.
"Selamat jalan abangku........Jhon Lenon Sipayung," tulis Paulus Sinaga.
Kaget dan sedih!
Lalu,
saya mengamati foto-foto yang diposting dan ternyata yang meninggal
adalah Jhon Lenon Sipayung, staf Bidang Penyuluhan, Pelpem GKPS
Pematangsiantar.
Jhon Lenon Sipayung. Masih muda,
energik, harapan pemimpin Pelpem ke depan, sudah tiada. Orang yang
selalu menyapaku ramah, membesarkan hatiku, tak akan kutemui lagi untuk
selama-lamanya.
Direktur Pelpem GKPS juga mengirim kabar
duka melalui sms : "Selamat siang Pak. Kabar duka cita. Telah meninggal
dunia Bapak John Lenon Sipayung (staf Pelpem GKPS) tadi pagi pukul 01,
dikebumikan besok".
John Lenon Sipayung meninggal karena sakit dan dirawat beberapa hari di rumah sakit.
"Kamipun
sangat terkejut kepergiannya. Selama ini dia tidak pernah sakit dan
selalu bersemangat," kata Direktur Pelpem, Juniamer Purba.
Memori
kuputar ke peristiwa 8 April 2015, saat peluncuran buku: "Refleksi
Melayani di Tengah-tengah Masyarakat: Lima Puluh Tahun Pelpem GKPS".
Itulah pertemuan terakhir kami.
Saat itu John Lenon adalah mengurusi undangan.Dengan baju warna cokelat, dan mirip dengan salah satu kemeja saya.
"Horas kela, sehat do ham torus," sapanya ramah. (Hotras. kela sehat aja terus)
"Ai mase ipakei ho bajungku ambia," kataku berseloroh. (Kenapa kau pakai bajuku, John)
"Yah ase tambah ganteng songon ham, Kela"katanya. (Biar tambah ganteng, seperti Kela)
John
Lenon kebetulan marga Sipayung dan lahir 1976 di Bandar Maruhur, Negeri
Dolok, satu kampung dengan mertua saya dan semarga dengan istri saya.
Kami begitu dekat dan akrab.
Lulusan Fakultas Ekonomi USU
Medan ini mulai bekerja di Pelpem GKPS pada tahun 2000. Selama 15 tahun
dia banyak di lapangan, bertemu dengan para petani. Pekerjaan yang
kurang mendapat perhatian para sarjana di era hedonisme ini.
Dalam
memori saya terakhir, pada tanggal 8 April itu John Lenon aktif di
pentas, ketika acara Peresmian Tiga Pilar Organisasi Rakyat bersama
Herman Sipayung, staf Pelpem.
Ketika pulang ke Medan, dari
jalan raya saya mendengar sayup-sayup suara mereka. Dan itulah kenangan
terakhir saya tentang pria yang suka menulis ini. John Lenon rajin
menulis artikel tentang pelayanan masyarakat di buletin AB mapun
media-media cetak lainnya.
Sekali-sekali dia berbicara
menyuarakan suara kritis ketergantungan petani kepada pestisida.
Kepedulianmu kepada kepentingan petani tidak akan pernah sia-sia.
(Medan Bisnis, 23 Nopember, 2011). http://medanbisnisdaily.com/news/arsip/read/2011/11/23/60075/ketergantungan_petani_pada_pupuk_dan_pestisida_sangat_tinggi/#.VV4D30Bbg24.
John Lenon meninggalkan seorang istri Arny Hastuty Damanik, dan dua orang anak yang masih kecil-kecil.
"Yang tertua baru duduk di kelas 3 SD" ujar Direktur Pelpem yang saya hubungi sore ini.
Jenazahnya disemayamkan di rumah duka, Jalan Rakutta Sembiring, Pematangsiantar.
Besok, wakil ketua bidang hukum HAM dan pemberdayaan perempuan perempuan, DPC GAMKI Simalungun ini akan dimakamkan.
Selamat jalan kawan!
Saya
yakin Jhon tidak hanya mati untuk dirimu saja. Kau banyak meninggalkan
sesuatu yang bernilai buat banyak orang. "What we have done for
ourselves alone dies with us; what we have done for others and the world
remains and is immortal" (Albert Pike).
Hasil karyamu di
lapangan akan diingat ribuan petani. Kela akan selalu ingat sapaanmu
yang ramah, rasa humormu. Iide-idemu dan karyamu tentang publikasi
Pelpem, pengabdianmu selama 15 tahun di tengah-tengah masyarakat akan
berbuah.
Selamat Jalan John Lenon, kela sedih. Begitu
cepat kau pergi meninggalkan kami. Berkurang temanku chating di
Facebook, berkurang teman diskusi yang kritis dan smart! Turut Berduka. (St Jannerson Girsang)
Label:
ADAT ISTIADAT,
RAGAM BUDAYA
16:51
Catatan Ramlo Hutabarat, Antara Perempuan dan Calon Kepala Daerah
![]() |
Ramlo R Hutabarat |
Bolej jadi, benar juga kata kawanku. Aku sebenarnya tengah mengalami
gangguan jiwa. Betapa tidak. Sebab aku suka sekali pada perempuan.
Terutama, pada perempuan yang cantik dan menarik. Meski pun kupikir itu
syah-syah dan wajar saja. Sebab Mamakku perempuan, istriku juga
perempuan, dan putriku pun perempuan. Tidak seperti putri kawanku yang
setengah perempuan setengah lelaki. Waria kata orang-orang di kampungku.
Kalau aku melihat perempuan, dimana saja termasuk di gereja, aku selalu
senang dan suka. Apalagi, perempuan-perempuan yang berlenggak-lenggok
di panggung saat menari dan atau bernyanyi. Aku senang dan suka melihat
indah gemulai liuk-liuk tubuhnya saat menari. Melihat jemarinya saja
aku suka, juga lengannya, apalagi sorot matanya yang sendu merayu.
Pakaiannya ? Apalagi.
Tapi sebaliknya, aku sangat tidak suka
bahkan benci kepada siapa saja yang menjadi bakal calon kepala daerah,
calon kepala daerah, apalagi kalau dia sudah menjadi kepala daerah. Aku
bahkan muak dan hampir muntah pada sikap, tingkah dan polah mereka. Biar
siapa pun dia. Kawanku yang akrab denganku saja kalau berambisi menjadi
kepala daerah aku berbalik jadi tak suka (padanya) Konon pula kalau
sebelumnya calon kepala daerah itu tak kukenal. Marganti Manullang yang
sesungguhnya hula-hulaku pun setelah kutahu berambisi menjadi Bupati
Humbang Hassundutan, aku jadi tak suka. Termasuk Harry Marbun yang meski
pun temanku satu jemaat di GMI (Gereja Methodist Indonesia)
Dua
hal di ataslah yang membuatku jadi berpikir bahwa aku memang sedang
mengalami gangguan jiwa. Sayang sekali memang, tak ada uangku untuk
memeriksakan diriku ke dokter spesialis penyakit jiwa, sekaligus
berobat. Kalau uangku cukup, sudah lama aku mengunjungi klinik kesehatan
jiwa. Sungguh, aku ingin sembuh dari penyakit jiwa yang kuidap
(mungkin)
Kenapa aku tak suka pada bakal calon, calon dan kepala daerah ?
Sepanjang yang kulihat, mereka adalah orang-orang yang tamak, rakus,
serakah. Juga parjanji koling, haus kekuasaan dan arogan, mengkedepankan
kekuasaan dan selalu menyelesaikan masalah dengan menggunakan uang.
Ngomongan mereka sangat tidak sesuai dengan perbuatannya. Ngomongnya
ingin mensejahterakan rakyat, tapi nyatanya justru mensejahterakan diri
atau kelompoknya dari rakyat. Mereka juga adalah orang-orang yang piktor
bahkan munafik (muka nabi pikiran kotor) Dan mengingkari janji bagi
mereka tak ada soal, sebab mereka menganut paham janji politik tak ada
kewajiban untuk dipenuhi.
Tak mengenal diri, juga ciri khas bakal
calon, calon bahkan kepala daerah. Saat jelang pemilukada, mereka
datang dan menyatakan sangat mencintai daerahnya dan ingin membangun
anak negeri. Berupaya meningkat kehidupan anak negeri dengan cara ini
dan cara itu. Mengektifitaskan serta melakukan efiensi anggaran,
menempatkan (ASN) Aparatur Sipil Negara di daerahnya secara baik dan
benar sesuai dengan latar belakang pendidikan serta pengalamannya. Juga
melakukan penghematan anggaran, termasuk meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah.
Mereka juga berjanji untuk melakukan penghematan dengan
cara memangkas biaya-biaya perjalanan dinas, membatasi fasilitas
pejabat, dan lain-lain dan lain. Dan saat menjadi kepala daerah,
semuanya ngomong doang dan celakanya mereka tidak merasa apa-apa.
Kalau bakal calon kepala daerah sudah menjadi calon kepala daerah dan
akhirnya menjadi kepala daerah, semua yang diucapkannya dan
dijanjikannya hanya isapan jempol semata. Omong doang, dan celakanya
(sekali lagi), mereka tidak merasa bersalah dan tidak merasa apa-apa.
Menelantarkan anak negeri bahkan korupsi dan korupsi melulu. Jangankan
generasi muda anak negerinya, guru-guru pun selalu diperas bahkan
dizolimi. Ada ASN yang menentang kebijakan sang kepala daerah, segera
pindahkan ke daerah terisolir dan kalau perlu dipecat. Tak terbilang
pula sekiranya sang ASN tidak loyal dan manut. Nonjobkan. Kenapa rupanya
?
Ketika menempatkan ASN untuk menduduki jabatan struktural,
seorang kepala daerah selalu menggunakan seleranya saja berdasarkan suka
atau tidak suka. Biar sebelumnya bidan desa atau guru PAUD, bisa saja
diangkat sebagai camat apalagi guru SD. Biar guru bidang studi tata
busana di sebuah SMK, diangkat saja menjadi Kepala Dinas Tata Kota. Yang
penting ada tata-tatanya. Mau jadi Kepala Dinas Tata Kota yang cuma
guru tata boga di SMK, kenapa rupanya ? Yang penting (sekali lagi) ada
tata-tatanya.
Kelompok, saudara, kerabat, handai tolan atau
bahkan tetangga segera dipromosikan untuk menduduki jabatan struktural
yang potensial serta strategis, meski pun tidak memenuhi persyaratan.
Lihat misal Indra Simaremare yang diangkat Nikson Nababan sebagai Kepala
Bappeda Tapanuli Utara. Belum pernah menduduki jabatan eselon II dimana
saja, mendadak diangkat menjadi Kepala Bappeda. Makanya tak heran,
belum setahun sejak Indra menjadi Kepala Bappeda Tapanuli, sudah
diadukan oleh sebuah LSM di daerah itu. Sebaliknya lihat contoh Hulman
Sitorus yang Walikota Pematangsiantar. Dia justru mengangkat Renward
Simanjuntak menjadi Kepala Bappeda karena Simanjuntak yang satu ini
sudah terbilang berpengalaman di beberapa jabatan eselon II lainnya.
Makanya, Renward pun mahir dan cerdas melakoni perannya.
Kepala
daerah, juga banyak yang mengangkat guru menjadi kepala dinas. Ada guru
olahraga yang dipercaya menjadi Kepala Inspektorat. Ada juga guru penjas
yang diangkat menjadi Kepala Bappeda. Ada sarjana pertanian yang
sebelumnya bertugas di Dinas Sosial tapi belakangan diangkat menjadi
pejabat di Dinas Pendidikan yang membidangi sarana dan prasarana. Kalau
akhirnya tugas-tugasnya mandeg di bidang itu, siapa yang salah ?
Akh. Terlalu banyak yang bisa saya beri contoh betapa kepala-kepala
daerah tak becus mantang-mantang berkuasa penuh di daerahnya melebihi
kekuasaan Tuhan Yesus. Kalau mesti saya paparkan disini lengkap dengan
contoh-contohnya barangkali tak elok juga bagi saya, sebab banyak di
antara mereka yang adalah kawan-kawan saya. Yang patut untuk dicatat
disini, tugas-tugas pokok ASN di jajaran pemerintah daerah acapkali
mandeg bahkan stagnasi karena pejabatnya justru tidak atau belum
mengerti untuk menjalankan atau memerankan. Lihat misal terlambatnya
penyaluran Dana BOS di Tapanuli Utara akibat ketidak profesionalan
masing-masing staf yang menanganinya.
Tulisan saya ini pun
sebenarnya cuma pelipur lara belaka untuk saya renung-renungkan. Dari
pada bengong nggak tahu mau kemana pada Sabtu sore hingga malam ini. Dan
ini, ada kaitannya dengan uang. Sebab, apa yang dicari orang pagi
petang siang malam ? (Kota Pematangsiantar, 23 Mei 2015
Ramlo R Hutabarat).
Label:
SUARA AKTIVIS
16:08
Pekan Tiga Raya Masih Menjadi Daya Tarik Simalungun
BERITASIMALUNGUN.COM, Pematang Raya-Pekan Raya setiap hari Sabtu masih menjadi daya tarik Kabupaten Simalungun. Transaksi jual beli pedagang, petani dan lainnya masih menjadi warna tersendiri di Ibukota Kabupaten Simalungun ini. Berikut ini Potret Pekan Tiga Raya Bidikan Dasni Rau. (FB)
![]() |
Pekan Tiga Raya, Sabtu ( 23/5/2015), Masih Menjadi Daya Tarik Simalungun. Foto-foto Dasni Rau. |
![]() |
Pekan Tiga Raya, Sabtu ( 23/5/2015), Masih Menjadi Daya Tarik Simalungun. Foto-foto Dasni Rau. |
![]() |
Pekan Tiga Raya, Sabtu Masih Menjadi Daya Tarik Simalungun. Foto-foto Dasni Rau. |
![]() |
Pekan Tiga Raya Masih Menjadi Daya Tarik Simalungun. Foto-foto Dasni Rau. |
![]() |
Pekan Tiga Raya Masih Menjadi Daya Tarik Simalungun. Foto-foto Dasni Rau. |
Label:
PARAWISATA,
RAGAM BUDAYA
16:02
Pesta Rondang Bittang di Simalungun Angkat Kearifan Lokal
Pejabat dan masyarakat Simalungun duduk bersama menyaksikan pagelaran budaya Simalungun dalam Pesta Rondang Bittang di Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (22/5/2015).KOMPAS.com/Tigor Munthe |
SIMALUNGUN-Dalam rangka melestarikan seni
dan budaya Simalungun, pesta budaya yakni Pesta Rondang Bittang (PRB)
digelar untuk kali ke-30. Acara ini bertempat di Kecamatan Purba,
Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara dan berlangsung pada Jumat
(22/5/2015).
Ketua Umum
Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia (LKNI) Totok Sudarwoto dalam
sambutannya mengatakan, pihaknya merasa kagum melihat kearifan lokal
yang ditonjolkan dalam kegiatan ini. Seluruh warga duduk bersama
mengikuti acara tanpa ada batas antara pemerintah dengan masyarakat.
“Kearifan
lokal seperti ini merupakan lem perekat untuk persatuan bangsa yang
harus tetap dikembangkan,” ujar Totok, Jumat (22/5/2015).
Totok
mengakui di Kabupaten Simalungun potensi budayanya sangat luar biasa.
Maka ia berharap ke depan Simalungin bisa menjadi pusat kebudayaan
seperti Yogyakarta.
“Yogyakarta itu sebagai pusat kebudayaan
tidak hanya Indonesia saja, tetapi untuk dunia. Simalungun kita harapkan
bisa seperti itu,” katanya.
Bupati Simalungun JR Saragih
mengatakan, kegiatan PRB bertujuan untuk menggali dan melestarikan
budaya Simalungun sebagai warisan para leluhur terdahulu. Sebagai
generasi penerus diharapkan senantiasa melestarikan dan mewariskan
budaya tersebut kepada anak cucu.
“PRB ini kita laksanakan untuk
menggali seni budaya yang telah tertinggal sehingga dapat terus
dilestarikan. Karena dalam PRB ini dilaksanakan berbagai kegiatan
perlombaan yang dilakukan oleh para leluhur kita terdahulu seperti
tor-tor,” katanya.
Dalam acara tersebut ada pula marsarunai, hagualon, fashion show, vokal solo dan perlombaan olahraga tradisonal seperti marjalekkat, catur, dan marlittun.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Simalungun
Jamesrin Saragih menjelaskan, pelaksanaan kegiatan PRB di seluruh
kecamatan dipusatkan pada enam lokasi yakni di Kecamatan Gunung Malela,
Bandar Huluan, Bandar, Tanah Jawa, Sidamanik, dan Purba. “
Diharapkan
ini menjadi peningkatan pelestarian budaya Simalungun terutama
pembelajaran bagi generasi muda sekaligus memperkenalkan seni budaya
Simalungun kepada mayarakat luas,” katanya.
Pembukaan PRB dirangkaikan dengan peresmian areal peristirahatan sejenak (rest area) yang ditandai dengan penandatanganan prasasti. Lokasi rest area
dinamakan Parsaranan Na Bujur (tempat singgah yang baik atau
peristirahatan yang nyaman) ini nantinya akan dijadikan sebagai pusat
kebudayaan daerah, lokasi peristirahatan sejenak bagi wisatawan yang
berkunjung di Kabupaten Simalungun, dan sebagai pusat layanan informasi
pariwisata.
Pada rest area itu, para wisatawan dapat menikmati
berbagai produk unggulan Kabupaten Simalungun, di antaranya produksi
pertanian, perkebunan, industri rumah tangga masyarakat, pembuatan ulos,
batik, dan berbagai jenis keterampilan masyarakat, termasuk makanan
khas, kesenian, dan kebudayaan Simalungun.
Pada kesempatan itu,
Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia (LKNI) memberikan penghargaan
kepada Bupati Simalungun atas kepedulian membina seni budaya dan
periwisata daerah. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua
Umum LKNI Totok Sudarwoto. (Sumber: kompas.com)
Label:
PARAWISATA,
RAGAM BUDAYA
14:29
Kini Muncul Transportasi Model Baru di Saribudolok
BERITASIMALUNGUN.COM, Saribudolok-Kini ada muncul transportasi mini mirip Bemo di Saribudolok, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun. Transportasi ini mulai diminati mengingat ukurannya yang minimalis dan efektif untuk kebutuhan transportasi keseharian warga, baik ke ladang dan tujuan lainnya. (Lee)
![]() |
Transportasi Model Baru di Saribudolok. Foto Lihar Girsang |
![]() |
Transportasi Baru di Saribudolok. Foto Lihar Girsang |
![]() |
Transportasi Baru di Saribudolok. Foto Lihar Girsang |
Label:
INFRASTRUKTUR,
PARAWISATA,
RAGAM BUDAYA,
SUARA AKTIVIS
16:43
Kebakaran Terjadi di Ajibata Parapat
Written By Beritasimalungun on Friday, 22 May 2015 | 16:43
![]() |
Kebakaran Terjadi di Ajibata Parapat. Foto Sarido Ambarita. |
BERITASIMALUNGUN.COM, Parapat-Suasana kebakaran yang melanda sebuah rumah di Ajibata, Parapat, Jumat (22/5/15) tepatnya depan Hitel
Toba Hill. Pemilik runah Morita br Sirait atau borunya Mineer tak ada
korban jiwa dan penyebab kebakaran belum diketahui. Semoga keluarga
tabah dan mendapat penghiburan dari Tuhan. (Sarido Ambarita)
![]() |
Kebakaran Terjadi di Ajibata Parapat. Foto Sarido Ambarita. |
![]() |
Kebakaran Terjadi di Ajibata Parapat. Foto Sarido Ambarita. |
Label:
HUKRIM
16:04
Bibit Jeruk Unggul di Sumatera Utara
![]() |
Bibit Jeruk Unggul di Sumatera Utara |
Bibit Jeruk Siam Madu (bukan bengkinang). Biasa di tanam di Tanah
Karo, Dairi, Simalungun, Sidikalang dan Langkat. Kwalitas dijamin karena
batang dasar Citrun dan Mata Okulasi berasal dari ladang jeruk pribadi. Informasi dan tanya jawab Hub Roy Ginting 0812 6025 8684. Harga Nego
Ukuran 25cm - 60cm dan 60cm - 120cm. (Lee)
![]() |
Informasi dan tanya jawab Hub Roy Ginting 0812 6025 8684. Harga Nego Ukuran 25cm - 60cm dan 60cm - 120cm. |
![]() |
Bibit Jeruk Unggul di Sumatera Utara |
Label:
PERTANIAN
16:01
Oknum Kepala SMP Negeri II Tapian Dolok Terancam Dipidanakan
![]() |
Ramlo R Hutabarat |
BERITASIMALUNGUN.COM, Simalungun-Lewat tengah hari tadi, saya diajak Ketua DPRD Simalungun Johalim Purba
ke ruang kerjanya di Gedung DPRD Simalungun di Desa Sondi Raya,
Kecamatan Raya. Disana berkumpul puluhan guru SMP Negeri II Tapian
Dolok, laki-laki dan perempuang. Wajah mereka umumnya tegang saya lihat,
dan barangkali syaraf mereka juga. Sayang memang, mata saya cuma bisa
melihat wajah mereka. Mata saya tidak bisa melihat syaraf mereka.
Apa soal ? Rupanya para guru itu sedang curhat kepada Johalim sebagai
Ketua DPRD. Ini itulah pimpinan mereka di SMP Negeri II Tapian Dolok,
begini begitulah dan macam-macam dan lain-lain. Adalah yang arogan,
sewenang-wenang, sering mengintimidasi para guru, tak pernah transparan
menggunakan Dana BOS, melakukan kutipan liar, dan lain-lain. Poning
jugalah saya mendengarnya. Apalagi kondisi saya saat itu tengah tongpes.
Bagaimana tak poning mendengar celoteh semacam itu. Apalagi siang
menyengat dan saat itu saya belum makan.
Karena itulah saya diam
saja untuk beberapa saat. Jemari saya menari-nari di atas tuts HP saya
untuk mengesms pacar saya yang jauh di seberang lautan sana. Lebih
nikmat saya bercinta dengan pacar saya meski lewat sms, apalagi saat itu
pacar saya yang buruh pabrik kerupuk sedang cuti haid dua hari ini.
Saya merasa tidak berada di rungan kerja Johalim bersama guru-guru tadi.
Saya merasa sedang bermesraan dengan pacar saya.
Tapi ketika
pertemuan itu berakhir serta bubar dan lapar saya serta kejenuhan saya
sudah hilang karena sudah terlampaui, saya ngobrol ngalor ngidul dengan
guru-guru itu di halaman Gedung DPRD Simalungun. Mereka mengulang lagi
apa yang mereka sampaikan kepada Johalim tadinya dan saya
mendengarkannya lamat-lamat.
"Kalau begitu, adukan saja Kepala SMP Negeri II itu ke polisi", kata saya tiba-tiba dan wajah para guru itu saya lihat kaget.
"Diadukan ? Apa pasal ?", kata salah seorang guru perempuan yang saya
lihat cantik dan menarik. Dan saya, memang suka sekali melihat-lihat
wajah perempuan yang cantik. Itu karena Mamak saya kebetulan cantik
sekali, apalagi Boru saya Noni Andrianti.
Saya katakan, kalau
diadukan atau dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan Simalungun atau
bahkan kepada Bupati Simalungun, tindakan apalah yang dilakukan kepada
Rosmey Manurung Kepala SMP Negeri II Taapian Dolok itu ? Saya jawab
sendiri : paling-paling tindakan administratif. Atau, paling tinggi
adalah menjatuhkan hukuman disiplin. Apalah itu. Sikap atau tindakan
seperti ini tidak selalu mendidik yang lain untuk tidak melakukan hal
yang sama. Itulah yang menyebabkan sulit untuk memberantas kejahatan,
kata saya.
Panjang kali lebar kami ngobrol sama dengan luas, akhirnya saya katakan kepada guru-guru itu begini :
Laporkan atau adukan saja oknum Kepala SMP Negeri II Tapian Dolok itu
ke polisi. Pasal yang diadukan adalah korupsi atau penggelapan atau
penipuan, atau perbuatan tidak menyenangkan, atau pemerasan atau yang
lain-lain lagi. Bah kenapa disebut begitu ?
Kata saya, kan sang
oknum kepala sekolah tadi telah tidak transparan menggunakan Dana BOS.
Artinya, dia menggunakan Dana BOS itu tidak dengan melibatkan Dewan Guru
serta Komite Sekolah seperti yang diamanatkan peraturan yang berlaku.
Sering melakukan kutipan liar terhadap guru seperti kutipan dengan
alasan pemberkasan sertifikasi, kutipan saat uang sertifikasi dicairkan,
Dana Tarnsport Pengawas Ujian Nasional tidak dibayarkan, Dana Les
Tambahan disunat sang kasek, Penggunaan Dana Klaster senilai Rp
22.000.000,00 yang berasal dari APBD Propinsi yang tidak jelas
penggunaannya, kutipan dari guru untuk memasang WIFI di sekolah mereka,
kutipan liar dengan dalih untuk membeli kursi plastik, Dana PPL
Mahasiswa Universitas HKBP Nommensen tak diberikan kepada guru, untuk
menata taman sekolah yang dikutip dari guru, termasuk kutipan dari semua
guru ketika Pengawas dari Dinas Pendidikan berkunjung ke sekeolah
mereka.
"Pidanakan saja ! Laporkan ke polisi !", kata saya. Kenapa rupanya ?
Siantar Estate, 19 Mei 2015
Ramlo R Hutabarat
Label:
HUKRIM,
PENDIDIKAN,
SUARA AKTIVIS
09:07
Jelang Pilkada Walikota Siantar, Dukungan Kepada Sortaman Saragih Semakin Menguat
Written By Beritasimalungun on Wednesday, 20 May 2015 | 09:07
- BERITASIMALUNGUN.COM, Siantar-Jelang Pilkada Walikota Pematangsiantar Desember 2015 mendatang, dukungan masyarakat Kota Pematangsiantar kepada Balon Walikota Pematangsiantar dr Sortaman Saragih SH MARS semakin menguat. Banyak dukungan positif, baik melalui pembicaraan langsung maupun lewat media sosial di Group FB "Sortaman Saragih Menuju Siantar 1 2015".
- Berikut ini kutipan dukungan itu:
- Stevanus Poerba Riahman Gerinda....ma ge.....
- Jhon Kariando Purba mangasah ma hape tene...
- Sortaman Saragih Mangasah aha do ai lawei.? Ulang mangasah gupak da, anggo mangasah strategi boima.
- Stevanus Poerba Riahman Anggo mangsa gupak au hu jin lae ....hahaha....
- Firdannis Purba Ulang nai bng Stevanus Poerba Riahman....
Tulang Sortaman Saragih pasti bisa...
Au anak ni anak boru jabu nasiam tulang, partigarunggu.. - Charli Brata Anggo saud ham menuju Siantar 1, hanami sakeluarga keturunan Simpang Purba Tongah na adong I Siantar kota siap mendukung Ham Abanganda...GBU.
- Sortaman Saragih Baik, thanks atas dukungan lae Stevanus Poerba Riahman dan panogolan Firdannis Purba. Gos bless Us.
- Sortaman Saragih Ise do ge ham Charli Brata on?
- Charli Brata Ahu niombah ni Inang na margoran Boru Sonang Purba, Botou-ni Tulang nami Bestel Purba (Pak Nora) na tinggal I Sirpang Purba Tongah, Bg...Ahu marga Saragih Simarmata Bg Sortaman Saragih. Ongga do ahu manelpon ham sanggah tugas I Bangka ahu Bg. Sonari domma mutasi hu Siantar Bg...GBU.
Sortaman Saragih Oo.... domma hubotoh. Par BDB do nasiam tene. Dear, dukung nasia9m ma0 da. Tks. (Lee)
Label:
PEMERINTAHAN,
POLITIKA
DANRINDAM I BB/ Mengucapkan

DIRGAHAYU TNI ' Semoga TNI Selalu di Hati Rakyat, Menjadi Kebanggaan Ibu Pertiwi, Sinergi, dan Maju Bersama Negeri, AMIN

Tinuktuk Sambal Rempah Khas Simalungun Dari Devi Damanik

Tinuktuk adalah Sambal Rempah Khas Simalungun yang berkhasiat bagi tubuh dan enak untuk sambal Ikan Bakar atau sambal menu lainnya. Permintaan melayani seluruh Indonesia dengan pengiriman JNT dan JNE. Berminat hubungi HP/WA Devi Yusnita Damanik 0815 3445 0467 atau di Akun Facebook: Devi Damanik.

Peletakan Batu Pertama Pembangunan “Monumen Makam Hinalang” (St RK Purba)

Hinalang- Pdt Jhon Rickky R Purba MTh melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pusara “Monumen Makam Hinalang” (St RK Purba) di Desa (Nagori) Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (22/10/2019). Acara Peletakan Batu Pertama dilakukan sederhana dengan Doa oleh Pdt Jhon Rickky R Purba MTh. Selengkapnya KLIK Gambar

Catatan Kecil Lomba Cover Lagu Simalungun “Patunggung Simalungun”

“Lang jelas lagu-lagu Simalungun sonari on. Tema-tema pakon hata-hata ni lagu ni asal adong. Irama ni pe asal adong, ihut-ihutan musik sonari. Lagu-lagu Simalungun na marisi podah lang taridah.” (Semakin kurang jelas juga lagu-lagu Simalungun belakangan ini. Tema dan syairnya asal jadi. Iramanya pun ikut-ikut irama musik zaman “now” yang kurang jelas. Lagu-lagu Simalungun bertema nasehat pun semakin kurang”.
